Bumilampung.com – SMAN 1 Kota Metro menggelar simulasi bencana gempa bumi dan kebakaran.
Simulasi tersebut digelar bekerjasama dengan BPBD Kota Metro dan Sat Pol PP melalui Unit Damkar.
Simulasi yang melibatkan semua warga sekolah baik siswa,guru, kantin,office boy dan satpam tersebut , dimaksudkan agar semua warga sekolah dapat tanggap dan siap siaga dalam menghadapi bencana yang setiap saat dapat terjadi.
Kepala Sekolah SMAN 1 Metro Purwaningsih mengatakan bahwa simulasi ini sangatlah penting dan dapat menjadi bekal siswa dan semua warga sekolah dalam menghadapi bencana alam baik yang terjadi di sekolah maupun di lingkungan rumah mereka masing masing.
” Simulasi ini memberikan pengetahuan apa yang mesti dilakukan dalam langkah awal jika bencana alam gempa bumi maupun kebakaran terjadi disekitarnya. Dengan kata lain siswa siswi yang kami bekali pengetahuan tanggap bencana tersebut dapat memberikan instruksi kepada masyarakat langkah langkah yang tepat yang mesti dilakukan,” ujar Purwaningsih yang akrab dipanggil bu Ipung tersebut.
Lebih lanjut Purwaningsih mengatakan bahwa di sekolahnya sudah diberikan tanda dan jalur evakuasi, serta telah di buat tanda titik kumpul yang dibuat di tengah lapangan yang ada di sekolah tersebut.
” Jalur evakuasi sudah kami buat sampai dengan tanda titik kumpul jika bencana terjadi,” Ujarnya seraya mengatakan bahwa simulasi yang dilakukan untuk menegaskan bahwa SMAN 1 Metro merupakan sekolah ramah anak.
Purwaningsih juga mengatakan selain mengetahui langkah awal dalam menghadapi bencana gempa bumi, siswa siswinya juga dibekali pengetahuan bagaimana cara menggunakan tabung APAR untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran.
” Sudah kita lihat bersama bagaimana tim pemadam kebakaran menjelaskan bagaimana memadamkan api menggunakan karung goni basah serta bagaimana cara menggunakan tabung APAR. Bahkan siswa siswi kami diberikan kesempatan untuk mencoba secara langsung tekhnik pemadaman api yang tentunya diawasi langsung oleh tenaga ahlinya,” jelasnya.
Sementara itu, Fajar salah satu mentor dari BPBD Kota Metro pada kesempatan itu mengatakan bahwa tanggap bencana di Kota Metro baru SMAN 1 Metro yang meminta dilakukan simulasi . Dan ini diharapkan dapat menjadi percontohan bagi sekolah lain dalam memberikan pengetahuan kepada siswanya untuk tanggap dalam menghadapi bencana.
” Ini contoh bagi sekolah lain yang memang sudah seharusnya semua siswanya dibekali pengetahuan tentang tanggap bencana. Apa yang sudah dilakukan SMAN 1 Metro patut diberikan apresiasi,” ujarnya.
Fajar juga menjelaskan langkah langkah dalam simulasi kapada para siswa ketika menghadapi bencana gempa bumi.
” Jika terjadi gempa bencana gempa bumi semua siswa harus tenang dan langsung berlindung dibawah meja untuk melindungi reruntuhan bangunan yang terjadi. Setelah gempa bumi yang biasanya berdurasi 10- 15 menit, siswa siswa harus keluar sesuai jalur evakuasi sembari melindungi kepalanya menggunakan tas dan menunju titik kumpul ( tempat yang aman) yang telah ditentukan pihak sekolah. Melihat simulasi yang dilakukan semua siswa siswi di sekolah ini sudah mengerti apa yang harus dilakukan, ” tandasnya.
Dalam pantauan sebanyak 800 siswa lebih diikuti seluruh guru,kantin dan satpam mengikuti simulasi yang dilakukan. Semua mengikuti secara serius semua penjelasan dan apa apa saja yang mesti dilakukan jika terjebak dalam bencana alam yang terjadi. (uno/asf)