BERBAGI

Bumilampung.com – Guna mendukung program pemerintah untuk meningkatkan gizi anak di Indonesia, PT. Charoen Pokphand Indonesia (CPI) meluncurkan program Gerakan Makan (Gema) 100 juta telur kepada anak didik di tanah air.

Melalui anak perusahaannya, PT. Central Alvian Pertiwi, Program gema 100 juta telur tersebut, telah menyasar kepada anak sekolah ditingkat PAUD, TK, SD dan Ponpes.

Perwakilan PT. CAP, Rudi Sanana mengatakan, apa yang dilakukan perusahaan yang bergerak dibidang perunggasan itu, adalah program nasional. Dalam rangka membantu pemerintah meningkatkan gizi anak indonesia.

BACA JUGA  Pengamat Hukum Budiyono Apresiasi Langkah Tegas Bank Lampung

“Ini merupakan progam CSR nasional yakni membagikan 100 juta telur ke anak usia dini di seluruh Indonesia,” ujarnya di TK. Masjid Agung Kalianda, Lampung Selatan, Kamis (26/09/2019).

Dikatakannya, telur merupakan salah satu sumber protein yang besar. Oleh karena itu, dengan membagikan telur diharapkan dapat memenuhi kebutuhan protein anak sehari-hari.

“Satu orang anak mendapatkan 10 butir telur, disini saja (TK) kita bagikan sekitar 1.400 butir telur. Dengan harapan anak-anak tersebut bisa terpenuhi kebutuhan protein hariannya,” lanjutnya.

BACA JUGA  Bank Lampung Mendukung Proses Hukum yang Tengah Berjalan Pada Bank Lampung KCP Unit II Tulang Bawang

Dia mengatakan, khusus Untuk di Lampung Selatan ada sekitar 14 PAUD, 3 TK, 4 Ponpres dan 28 SD yang telah dibagikan telur.

“Untuk jumlah kuota telurnya di Lampung Selatan itu sebanyak 92.870 butir. Sudah berjalan mulai hari Senin (23/09) kemarin, terakhir pembagian telurnya hari ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala TK. Masjid Agung Kalianda, Erna Yulis, mengapresiasi program tersebut, karena telur bisa bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan anak.

BACA JUGA  Amalsyah Tarmizi : PAW Pengurus KONI Sudah Koordinasi Dengan Gubernur Lampung Terpilih  

“Kami sangat senang dan berterimakasih atas program yang telah dilakukan oleh PT. CPI ini,” katanya.

Dirinya berharap,agar program tersebut dapat terus berlanjut, mengingat anak usia dini sangat membutuhkan asupan protein yang banyak.

“Karena tidak semua murid disini (TK) kemampuan ekonominya sama. Bantuan seperti inilah yang sangat dibutuhkan untuk perbaikan gizi mereka,” pungkasnya. (Frd)

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here