BERBAGI

METRO – Tenaga Ahli Pemberdayaan Fakir miskin Kemensos RI, Indrajaya didampingi oleh anggota Koperasi Jaringan Masyarakat Indonesia Sejahtera (KJMIS) Chrisny dan Kabag Keuangan Dirjen PFM, Sugiarto, Rabu (15/8) mengunjungi pelaksanaan BPNT di Kota Metro.

Menurut Indra kehadirannya secara mendadak karena diperintahkan pak Dirjen PFM Kemensos untuk melihat e-warong dengan aplikasi e-kasir di Kota Metro.

“Kami kemarin diperintahkan pak Dirjen PFM untuk melihat e-warong dengan aplikasi e-kasir di Kota Metro karena itu satu-satunya di Indonesia”. Katanya.

Rombongan meninjau langsung pelaksanaan BPNT di e-warong “Griya KPM” Kelurahan Iring Mulyo. E-Warong yang beranggotakan 10 KPM dipimpin oleh Emasari yang juga merupakan KPM-BPNT; dilanjutkan ke E-Warong Kelurahan Banjarsari, dimana sebagai ketuanya Maryati.

BACA JUGA  Bawaslu Lampung Gelar Apel Siaga Pengawasan Pilkada Serentak 2024

Kedua E-Warong tersebut melayani BPNT dengan transaksi uang elektronik melalui kartu kombo.

Menurut Emasari, masing-masing KPM setelah melakukan transaksi melalui kartu EDC-Bank BRI dapat mencairkan 10 kg beras dan 0.50 kg telor ayam. Beras maupun telor telah dicopy dengan barcode sehingga langsung terkoneksi dengan aplikasi E-Kasir. 

Dengan aplikasi ini data KPM tercatat  di komputer. Demikian juga persediaan barang dan keuntungannya serta lebih transparan dan akuntabel. Dengan demikian pelaporannya mudah, lengkap dan transparan.

Ketika ditanya awalnya bagaimana belajar komputer khususny aplikasi kasir, sambil malu-malu dia katakan “pegang mose ini aja sulit banget pak, namun sekarang ya sudah lumayan” katanya.

BACA JUGA  Sinergi Hijau: SPN Polda Lampung Tanamkan Ilmu Pertanian Demi Ketahanan Pangan

Menurut Sugiarto pelaksanaan E-Warong dengan sistem E-Kasir ini lebih transparan dalam hal pengeloaannya, baik keuntungan maupun kondisi/isi warung tersebut. 

Disamping itu adanya pembelajaran kepada KPM tentang manfaat teknologi untuk memperlancar dan mempermudah usaha.

“Dengan tranparansi tersebut mendorong anggota utuk lebih giat lagi mengembangkan usahanya” pungkasnya.

Diinformasikan oleh Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinsos Kota Metro Sri Mubarokawati bahwa transformasi bantuan sosial pangan dari Beras Sejahtera (Rastra) ke Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kota Metro dilaksanakan pada tahun 2018 dengan jumlah KPM sebanyak 5.980 dengan rincian BPNT-PKH sebanyak 4.354 KPM dan BPNT Murni sebanyak 1.532 KPM.

BACA JUGA  Polda Lampung Kembali Raih Pin Emas, Berkat Tuntaskan Mafia Tanah

Pelayanan pencairan bantuan melalui 19 E-Warong. Namun yang menggunakan E-Kasir pada tahun 2018 masih sebanyak 9 E-Warong sedangkan 10 E-Warong lainnya direncanakan pada APBD 2019.

Ditambahkan oleh Sri, apabila dibandingkan dengan Bansos Rastra, penyaluaran bantuan pangan secara non tunai lebih memberikan manfaat antara lain meningkatkan ketahanan pangan di tingkat KPM, sekaligus sebagai mekanisme perlindungan sosial penanggulangan kemiskinan. Meningkatkan efisiensi penyaluran bantuan sosial. Meningkatkan transaksi non tunai dalam agenda Gerakan Nasional Non Tinai (GNNT) dan meningkatnya pertumbuhan ekonomi mikro dan kecil di bidang perdagangan.(rls/een)

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here