BERBAGI

LAMPUNG SELATAN-Aksi portal jalan yang dilakukan warga desa Tanjungsari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan (Lamsel) memanas. Sempat terjadi aksi dorong antar warga yang memportal jalan dengan yang tidak setuju jalan tersebut diportal.

Warga yang tidak setuju jalan diportal merupakan warga yang memiliki truk maupun sopir truk. “Ini ada apa, jangan diportal. Ini jalan pemerintah,” kata Basuki pemilik Tobong Batu Bata di kerumunan warga.

Warga lain yang sudah berkerumun dari pagi yang telah melakukan pemortalan jalan sontak terpancing emosi. Langsung mendorong Basuki ke pinggir jalan agar tidak menghalangi proses pemortalan jalan.

BACA JUGA  Pemerintah Akan Jadikan Areal Gor Way Handak Tempat Rekreasi Keluarga

“Kamu mikirin perut sendiri, kita ini mikirin warga semua agar jalan kita diperbaiki seperti daerah lain. Ini juga tidak permanen. Sampai ada perbaikan jalan,” teriak warga lain.

Karena kalah banyak, Basuki dan sejumlah sopir akhirnya tak bisa berbuat apa-apa. Proses pemortalan jalan tetap dilanjutkan sampai selesai.

Sampai berita ini diturunkan, sejumlah truk Fuso yang belum keluar ke jalan lintas (bypass) saat ini tidak lagi bisa keluar. Karena portal sudah terpasang di badan jalan. Sebelumnya warga sudah memberi kesempata para sopir untuk mengeluarkan truknya namun malah memprotes aksi pemortalan jalan tersebut.

BACA JUGA  Wabup Serap Aspirasi Warga Kecamatan Sekincau

Diketahui, puluhan warga desa Tanjungsari, Kecamatan Natar memportal jalan menuju arah stasiun Rejosari dan PTPN 7. Tepatnya di simpang Batupuru. Aksi ini dilakukan jalan tersebut tidak parah yang dilalui truk bermuatan berat dan tidak diperbaiki oleh pihak yang berwenang.

Aksi dimulai sekitar pukul 08.00 WIB dengan cara memasang drum yang diisi dengan cor-coran baik di kanan maupun kiri jalan. Jarak antara drum sekitar 2,2 meter hanya untuk muat kendaraan pribadi. “Ya, aksi ini adalah puncak dari kekesalan kami karena tidak ada perhatian dari pihak pemerintah maupun perusahaan yang ada di dalam desa kami,” kata Nendi warga setempa saat ikut melakukan aksi pemortalan jalan.

BACA JUGA  Pengurus KONI Lampura Periode 2019-2022 Dilantik

Menurut pantauan di lokasi, tampak puluhan warga berkerumun sebagai bentuk dukungan aksi tersebut. Sebagain diantara mereka menggali jalan aspal untuk dipasang portal yang terbuat dari drum. Nampak juga sejumlah aparat kepolisian memantau jalannya aksi. Hingga berita ini diturunkan belum ada aparat desa maupun kecamatan yang hadir ke lokasi.(een)

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here