LAMPUNG SELATAN – Maraknya kabar Hoax penculikan anak yang marak beredar di masyarakat dan tersebar di media sosial, menyebabkan beberapa orang terlantar menjadi korban.
Dalam sepekan terakhir ini saja, Dinas Sosial Kabupaten Lamsel telah menerima 6 orang korban yang di tuduh oleh masyarakat sebagai penculik anak atau pencuri di kampung warga.
Menurut Kadis Sosial Pemkab Lamsel Dulkahar, rata rata yang di kirim pihak kepolisian ke Dinas Sosial mengalami luka luka karena di keroyok oleh warga, karena tuduhan menculik anak dan pencurian.
Orang orang terlantar yang diserahkan ke Dinas Sosial ini kata Dulkahar, di urus dan di kembalikan kepada keluarganya, namun yang tidak ada keluarga kata dia, diserahkan kepada panti atau yayasan yang ada di Provinsi Lampung.
” Kalau ada keluarganya kita serahkan kepada keluarga, tapi kalau tidak ada Kita serahkan kepada panti atau rumah penampungan yang ada di Provinsi Lampung. ” kata dia.
Permasalahan yang dihadapi Dinas Sosial lanjut Dulkahar, susahnya berkomunikasi dengan orang orang tersebut, karena saat ditanya jawaban mereka rata rata melantur, dan tidak bisa di pahami.
“Kendalanya, kami susah berkomunikasi, karena, saat ditanya jawaban mereka melantur, yang tidak bisa di pahami petugas” ujarnya.
” kalau mengurusi orang terlantar kita masih agak mudah, karena bisa kita berangkat kan naik kendaraan , yang di biayai dinas sosial” ujar Dulkahar.
Selain itu imbauan juga diberikan pihak Dinas Sosial Lamsel agar isu yang menyebar di media sosial tersebut tidak semakin membuat resah warga Lamsel.
“Isu penculikan anak itu tidak ada di Lamsel makanya, agar tidak terulang kami mengimbau RT-RT untuk tidak main hakim sendiri kalau ada pihak yang dicurgai,” tutur Dulkahar.(Lim/red1).