MESUJI – Data Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsnakertrans) Kabupaten Mesuji, mencatat 1000 hingga 1.439 penduduk hijrah ke luar negeri untuk menjadi TKI.
Hal ini disampaikan Rifrianto, selaku Kepala Dinsnakertrans yang di dampingi Arif Arianto sekretaris Disnakertrans Kabupaten Mesuji, kemarin.
Menurutnya, faktor penyebab tingginya minat warga untuk mencari nafkah di negeri orang adalah tak sebandingnya jumlah lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja.
“Dengan makin banyaknya investor masuk ke kabupaten Mesuji kita berharap bisa menekan jumlah warga menjadi TKI,” ucap Arif kepada Lampung NewsPaper.
Untuk negara tujuan, warga kabupaten Mesuji banyak ke wilayah Asia Pasifik. Terutama negara Korea dan Hongkong. Sedang terkait jumlah total warga kabupaten mesuji, yang menjadi TKI di luar negeri, pihak Dinsosnakertrans mengaku kesulitan melakukan pendataan. Jumlah yang tercatat hanya total warga menjadi TKI tiap tahun saja.
“Yang menyulitkan pendataan, terkadang TKI yang masa kontraknya habis langsung diperpanjang. Seharusnya kan pulang dulu, itu yang membuat dinas kesulitan melakukan pendataan,” jelasnya.
Dengan harapan, saat tenaga kerja tetap berkeinginan menjadi TKI, mereka bisa bekerja di bidang formal, jumlah TKI yang terdaftar di Disnakertrans dari tanggal 1 Januari 2012 sampai Tahun 2018 tercatat 1439 TKI warga Mesuji yang tersebar di enam negara yakni, Brunei,Hongkong,Singapore,Taiwan, Malaysia dan Korea.
“Yang utama, kita selalu mendorong agar tenaga kerja kita lebih mengutamakan untuk kedisiplinan dalam bekerja di negeri orang, dan kitapun (Disnakertrans -red) Mesuji selalu berkoordinasi dengan Kemenlu dan KBRI,” pungkasnya. (fan/asf)