bumilampung.com – BPP Lampung menyambut gembira kunjungan siswa siswi dari SMK Negeri I Pakuan Ratu, Kabupaten Way Kanan (05/9/2019).
Kedatangan siswa siswi ini, dalam rangka kunjungan industri yang merupakan salah satu metode pembelajaran yang diterapkan di SMK Negeri I Pakuan Ratu. Kegiatan ini disambut langsung oleh Kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung, Dadan Sunarsa, SP.MM.
Kunjungan yang diikuti oleh 42 orang pelajar merupakan kunjungan lanjutan dari kunjungan sebelumnya, dimana SMK Negeri I Pakuan Ratu telah mengirimkan 4 (empat) orang siswanya untuk magang atau praktik lapang di BPP Lampung bulan Juni lalu.
Eka Setyawan, selaku Wakil Kepala Sekolah mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan oleh Balai Pelatihan Pertanian Lampung terkait pelayanan sarana prasarana dan juga pelayanan pembelajaran terhadap siswanya.
Menurut Eka, siswa siswi dan para guru diterima dengan baik di BPP Lampung. Perjalanan yang jauh dari Kabupaten Waykanan ditambah beberapa rangkaian kegiatan sebelum sampai ke BPP Lampung, cukup melelahkan. Namun terobati dengan sambutan yang sangat baik para petugas dan istirahat di asrama Balai Pelatihan Pertanian Lampung.
Eka menjelaskan bahwa kunjungan industri ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa siswi agar mau dan mampu terjun ke dunia pertanian.
Seperti diketahui, bahwa minat generasi muda terhadap pertanian belakangan ini semakin menurun. Alasannya, statement yang dikeluarkan oleh orangtua juga membuat minat generasi muda terhadap pertanian semakin menurun.
“ Orangtuanya bilang, kami ini cuma jadi petani, nak. Kalau bisa, nanti besar jangan seperti kami nak, Cuma jadi petani. Pernyataan ini seakan mendeskripsikan bahwa petani bukan suatu cita- cita yang harus dicapai. Padahal tanpa pertanian, kita tidak bisa makan,” jelas Eka.
Dalam sambutannya, Kepala BPP Lampung, Dadan Sunarsa merasa sangat senang atas kunjungan SMK Negeri I Pakuan Ratu.
Ia berkata, bahwa Way Kanan merupakan salah satu kabupaten yang potensial untuk pengembangan pertanian. “Apabila petani sekarang tidak membina anak anaknya untuk mencintai pertanian maka begitu petani sekarang habis, hilanglah generasi pertanian kita,” ujarnya.
Dadan menyatakan, BPP Lampung menyambut baik kunjungan dari siapa saja yang mau belajar tentang pertanian di balai ini. Sebab, BPP Lampung punya pembelajaran mengenai pertanian.
“Kami punya lahan yang digunakan sebagai media pembelajaran. Bulan kemarin, kami panen melon dengan ukuran lahan sekitar 500 meter persegi dengan pendapatan hampir 12 juta rupiah, selain melon juga ada pertanaman lainnya seperti bawang merah, cabe, singkong dan hidroponik bahkan sampai pengolahan hasil pertaniannya,” tambah Dadan.
Sebelum menutup pernyataannya, Dadan menegaskan agar sebagai generasi muda, harus siap meneruskan keberlanjutan pertanian ini menyongsong swasembada pangan tahun 2045. (sefti/asf)