BERBAGI
Mayat Korban Sunami di Dermaga Bom Kalianda, di evakuasi ke Rumah Sakit Bob Bazar Kalianda (Poto Ferdi /Bumilampung.com

LAMPUNG SELATAN – Pasca gelombang pasang (Tsunami) yang terjadi padaSabtu Malam(22/18) lalu diperairan Selat Sunda, menjadi kepedihan yang mendalam bagi masyarakat,  Lampung Selatan.

Atas musibah yang terjadi khususnya dikecamatan Kalianda dan Rajabas tersebut, tak sedikit kepala keluarga yang kehilangan tempat tinggal, kini hanya menyisakan puing-puing reruntuhan. Tak hanya sampai disitu, gelombang besar (Tsunami) juga membuat sejumlah keluarga kehilangan sanak saudaranya, yang sampai saat ini masih dalam pencarian.

Sementara, pagi tadi (24/12/18), pihak rumah sakit Bob Bazar Kalianda, menerima 17 jasad yang diduga korban gelombang Tsunami yang terjadi pada Sabtu malam lalu. 17 jasad tersebut, ditemukan terpisah yang sudah mengambang di perairan dermaga bom dan pesisir pantai pada pagi hari ini.

BACA JUGA  Amalsyah Tarmizi : PAW Pengurus KONI Sudah Koordinasi Dengan Gubernur Lampung Terpilih  

Adanya penemuan jasad pada pagi tadi, menjadi bertambah panjang urutuan korban, yang sebelumnya pihak rumah sakit mengklaim ada 19 korban meninggal dunia yang telah teridentifikasi, kini bertambah menjadi 36 korban terindentifikasi, sementara 15 korban yang sudah terindetifikasi telah dibawa pulang pihak keluarga, sementara lainya masih berada diruang jenazah rumah sakit Bob Bazar Kalianda.

BACA JUGA  Bank Lampung Mendukung Proses Hukum yang Tengah Berjalan Pada Bank Lampung KCP Unit II Tulang Bawang

Hingga saat ini untuk korban keseluruhan meninggal dunia menjadi 75 orang, sementara untuk luka-luka menjadi 268 orang.

Isak tangis pun pecah saat keluarga korban mengetahui jasad yang telah teridentifikasi oleh pihak rumah sakit tersebut, adalah salah satu sanak saudaranya.

Salah satunya keluarga bapak Anton Sugiarto (40) dan sang istri Ernawati (37) warga desa Kunjir, harus merelakan kepergian sang buah hatinya yang bernama Fatmawati yang baru saja berumur 11 bulan. Fatmawati ditemukan mengambang tak jauh dari dermaga Canti kecamatan Rajabasa.

BACA JUGA  Pengamat Hukum Budiyono Apresiasi Langkah Tegas Bank Lampung

“Ya allah, kenapa harus anak saya, cobaan apa ini ya allah,” lirih orang tau korban seraya menahan kepedihan yang diringi dengan tangisan.

Terlihat dari pantauan, tim Basarnas dan TNI maupun tim relawan lainnya, saat ini masih dalam pencarian korban yang hilang, Yang berkemungkinan korban akan terus bertambah.(Frd)

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here