bumilampung.com – Peter Chin, seniman asli Jamaica yang kini sudah menjadi warga negara Kanada dan saat ini tinggal menetap di Kamboja yang sengaja datang ke Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) sebagai penyaji pada event megallithic mellinium Art, mengaku sangat terkesan sekali kepada Bupati H.Umar Ahmad, SP dan daerah yang berjuluk Bumi Ragemsai Mangei Wawai.
“Pikiran dan hubungan dengan alam yang maju, hal ini sangat penting sekali dalam kehidupan di dunia dan zaman ini, saya sangat terharu dan terkesan sekali,”ujar Peter Chin yang berkesempatan di wawancarai Bumilampung. com, Kamis sore (23/1/2020) di lokasi workshop meditative states, personal stories of inner life and dance composition kota budaya Uluan Nughik.
Seniman penata tari dan penata musik yang mengaku mempunyai Company di Toronto Kanada tersebut juga kaget dengan visi dan misi Bupati Umar Ahmad yang jauh kedepan dengan program pembangunan kota dengan peradaban dan kearifan budayanya.
Menurut Piter Chan workshop meditative states, personal stories of inner life and dance composition, sangat bermanfaat untuk koneksi dengan alam dan lebih luas lagi untuk kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Tubaba.
“Kalau ada seniman yang terpilih untuk refresentasi komunitas, seniman itu bisa konek lebih luas dan melalui seniman itu bisa menyampaikan sesuatu yang spesial. Untuk dapat melakukan hal yang baik dan spesial itu seniman harus ada states meditasi,”terangnya didampingi translator Ezed Qiyoko Wahyuni Pratiwi.
Sesuatu yang sederhana lanjut Peter, bisa menjadi sesuatu yang artistik. Netral dan fokus dalam sebuah meditasi diri mempunya kualitas yang indah saat mata kita terbuka dan merasakan keindahan dunia.
“Pada setiap diri kita ada sesuatu yang indah yang dapat kita berikan kepada sesama karena antara kita harus saling peduli melalui sesuatu yang besar. Melalui meditasi kita dapat melihat sesuatu lebih dalam dari seseorang,” pungkasnya.(snr/asf)