BERBAGI

Bumilampung.com – Petani milenial yang lahir di era milenial bertaninya menggunakan teknologi yang dapat mengubah rawa menjadi lahan produktif dalam pertanian.

Hal tersebut disampaikan Zahron Helmi dari Pusat Penyuluhan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian.

Zahron Helmi sebagai narasumber selanjutnya sangat mengapresiasi BPP Lampung yang telah menerapkan pelatihan berbasis vokasi sehingga peserta setelah mengikuti pelatihan siap bekerja.

BACA JUGA  KONI Lampung Bahas Persiapan PON Beladiri 2025 di Kudus

Lahan rawa yang ada di Kecamatan Muara Talang harus dioptimalkan dan mekanisasi ditingkatkan untuk menyikapi hal tersebut tentunya perlu generasi muda siap kerja serta adaptif terhadap teknologi serta memiliki kompetensi dibidang alat mesin pertanian. Diharapkan generasi muda dapat mengubah rawa menjadi lahan produktif.

Dunia pertanian yang identik dengan pekerjaan orangtua, kotor, berpanas-panasan, sudah tidak akan terjadi lagi hal ini bahkan sudah bukan rahasia umum lagi, bahkan fakta di lapangan. Mindset anak petani milenial harus berubah yang tadinya tidak mau bekerja di sawah karena identik dengan lumpur dan kotor menjadi anak muda yang mau dan mampu bekerja di sawah karena hanya dengan menjadi operator saja para petani bisa hidup berkecukupan.

BACA JUGA  PON Beladiri Mendadak Digelar, Cabor Lampung Siap Hadapi Tantangan

Pelatihan yang dilakukan sekarang ini merupakan awal yang baik untuk memotivasi dan mendorong para petani milenial untuk bisa bahu membahu mencintai dunia pertanian melalui optimalisasi lahan rawa dalam rangka menuju menuju ketahanan pangan serta mempertahankan pangan dunia”, ujar Zahron. (rls/asf)

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here