bumilampung.com – Balai Pelatihan Pertanian Lampung menyelenggarakan pelatihan program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) atau program pengembangan dan pengelolaan irigasi partisipatif terintegrasi.
Pelatihan ini sendiri diikuti oleh 34 orang peserta asal Sumatera Selatan (Sumsel). Rinciannya, Kabupaten Musi Rawas 7 orang, Kabupaten Empat Lawang 11 orang, Kabupaten Muara Enim 9 orang, Kabupaten Lahat 7 orang dan total 34 orang.
Program pengembangan dan Manajemen Irigasi Partisipatif Terpadu (IPDMIP) bertujuan untuk peningkatan nilai dan keberlanjutan irigasi pertanian, guna tercapainya peningkatan ketahanan pangan dan pendapatan masyarakat perdesaan di Indonesia.
Pelatihan Program IPDMIP dibuka Dadan Sunarsa, S.P., M.M. selaku kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung yang dihadiri oleh Pejabat Struktural dan Widyaiswara BPP Lampung yang berlangsung selama 7 (tujuh) hari mulai tanggal 28 Oktober sampai dengan 04 November 2018 di Aula BPP Lampung (28/11/2018).
Pelaksanaan pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan teknis penyuluhan meliputi penyusunan programa, perencanaan kegiatan, metodologi, teknis fasilitasi, monitoring dan evaluasi, serta pelaporan di bidang pembiayaan pengairan (water budgeting) dan perataan lahan usaha tani (on-farm land levelling).
Dadan Sunarsa, SP., MM menyatakan bahwa pengembangan dan pengelolaan irigasi partisipatif terintegrasi atau IPDMIP merupakan salah satu program kerja dari empat kementerian/lembaga, yakni Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Kementerian Dalam Negeri dan Bappenas, bekenaan dengan hal tersebut Balai Pelatihan Pertanian Lampung menyelenggarakan pelatihan dengan sumber anggaran berasal dari DIPA Badan Penyuluhan dan Penggembangan SDM Pertanian, Kementerian Pertanian.
“Penyuluh yang hadir merupakan penyuluh yang memiliki wilayah irigasi, yang diperlukan pendampingan dalam hal peningkatan kesejahteraan, nilai tambah dan peningkatan gizi. Sehingganya wilayah kerja penyuluh menjadi lebih baik sehingganya dapat terciptanya kesejahteraan petani diwilayah tersebut,“ ujar Dadan.
“Tahun 2019 akan dimulai, karena memang pengelolaan irigasi di Pessel sangat butuh dilakukan secara komprehensif. Dan program ini salah satunya, untuk meningkatkan perbaikan irigasi yang ada,” ujar Dadan selaku kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung.
Dia menjelaskan, dengan diselenggarakannya pelatihan diharapkan peserta dapat mengetahui komponen aktivitas dalam program IPDMIP, diantaranya akan meliputi perbaikan pengelolaan irigasi, perbaikan sistem usaha tani, dan perbaikan mata rantai keuangan yang dibutuhkan petani dalam bertani.
Diharapkan peserta dapat menerapkan ilmu yang didapatkan dapat diaplikasikan di wilayah kerja penyuluh pertanian, serta meningkatkan produksi dan peningkatan kesejahteraan petani.” jelasnya. (rls/asf)