BUMILAMPUNG.COM – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) menyiapkan 19 Kamar Isolasi pasien covid-19 berstandart protokol penanganan kesehatan pasien corona, menyusul meningkatnya status satu orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RSUD menjadi terkonfirmasi positip terinveksi virus corona berdasarkan hasil test swap, Kamis sore (16/4/2020).
“Saat ini di RSUD Tubaba Ada 11 ruang kamar Isolasi dan besok saya sudah konfirmasi dengan direktur RSUD, kita akan tambah 8 ruang kamar Isolasi biasa digedung A, sebagai antisipasi dan kesiap siagaan kita secara keseluruhan 19 kamar,”terang Kadis Kesehatan Tubaba, Majril, M.Kes, kepada wartawan ditemui seusai Konfrensi Pers digedung Sesat Agung Posko gugus tugas terpadu covid-19 Tubaba, Kamis (16/4/2020).
Dikatakan lebih lanjut oleh Majril, M.Kes bahwa terkait masalah ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD), untuk dokter dan tenaga medis lainnya, pihaknya menyatakan bahwa untuk dua bulan kedepan dinyatakan aman dan tersedia.
“Jadi APD itu saya jelaskan bahwa ada APD level 1 adalah standar yang dipakai oleh Puskesmas pada saat melaksanakan Skrining, APD level 2 itu ketika pasien dirawat dalam pengawasan (PDP), kemudian APD level 3 dipakai ketika pasien sudah positip terjangkit virus corona,” terangnya.
Kondisi saat ini lanjutnya, bahwa Pemkab Tubaba telah mendapat bantuan dari Diskes Provinsi lampung sebanyak 145 buah APD dan besok akan ada 200 buah APD level 2 dan level 3 yang kami pesan guna kesiap siagaan kita mengantisipasi lonjakan kasus positip covid-19 Tubaba.
“Sampai saat ini, tidak ada obat spesial untuk covid-19, akan tetapi kami telah menyiapkan obat-obatan seperti multi vitamin, suplemen, antibiotik, antipiretik untuk panas dan anti virus dan saat ini kami telah melakukan pemesanan kebutuhan obat untuk empat bulan kedepan,” jelasnya.
Penangan pasien positip covid-19 Tubaba akan tetap ditangani di RSUD Tubaba. Karena kata Majril RSUD Tubaba telah ditunjuk dengan Surat Keputusan oleh Gubernur Lampung sebagai rumah sakit rujukan pasien Covid-19.
“Semua RSUD kabupaten/Kota ditetapkan sebagai Rumah Sakit rujukan, kacuali kalau memang kondisi pasien tidak bisa ditangani baru kita rujuk,”pungkasnya.(snr/asf)
