Bumilampung.com – Milenial, generasi yang lahir antara tahun 90 an sampai 2000 an, memiliki potensi yang besar untuk ikut andil dalam percepatan pembangunan pertanian.
Di usia mereka yang produktif dan kemampuan akses informasi yang mumpuni, kaum milenial jika di arahkan dengan baik, akan mampu berkontribusi sehingga target Indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2045 mendekati nyata.
Untuk menjangkau kaum milenial di semua bagian, Kementerian Pertanian membidik para santri di pondok pesantren untuk mengembangkan kegiatan usaha di bidang Pertanian.
Merujuk dari data Kementerian Agama, jumlah pondok pesantren di Indonesia lebih dari 24 ribu pondok pesantren dengan lebih dari 3.5 juta santri. Dari jutaan santri tersebut, menjadi hal yang tidak mustahil akan hadir pengusaha-pengusaha muda di bidang pertanian, bila negara andil dalam mengarahkan para santri untuk dapat bergerak dan berusaha di bidang pertanian.
KSTM (Kelompok Santri Tani Milenial) merupakan jawaban untuk hal tersebut. KSTM dibentuk oleh pondok pesantren beranggotakan santri-santri pondok pesantren dengan rentang usia milenial dan memiliki minat dan kemauan untuk mampu berusaha dalam bidang pertanian.
Nantinya, sebanyak 10 orang perwakilan dari tiap kelompok yang memiliki anggota 20 sampai 30 orang santri, akan dilatih dalam bentuk bimbingan teknis agar terampil dalam melaksanakan kegiatan KSTM.
Diketahui sebanyak 2000 KSTM yang tersebar dipondok pesantren dari seluruh Indonesia akan ditumbuhkan dan mendapat bantuan untuk pengembangan peternakan ayam buras berupa 500 ekor bibit ayam, pakan dan obat-obatan selama dua bulan serta bantuan pembuatan kandang.
Dengan adanya bantuan dan bimbingan teknis berupa pelatihan, KSTM akan mewarnai kegiatan usaha yang digeluti oleh para santri di pesantren, sehingga akan berdampak pada kesejahteraan para santri dan pada akhirnya akan tumbuh pengusaha di bidang pertanian dari basis pesantren. (rls/asf)