DIREKTUR Marketing PT Mitra Pinasthika Mustika (MPM) Dendy Sean mengatakan, pihaknya membidik pasar motor matik premium sebagai salah satu pangsa pasar yang menjanjikan.
’’Trennya saat ini masyarakat ingin naik kelas dari yang awalnya punya matik low end ganti ke premium,’’ kata Dendy, kemarin (4/2).
Saat ini, kontribusi matik terhadap penjualan Honda di Jatim sudah mendekati angka 90 persen.
’’Sehingga kami yakin penjualan matik premium juga akan ikut terangkat di 2018,’’ tambah Dendy.
Karena itu, melalui matik premium All New Honda PCX 150, MPM optimistis bisa meningkatkan penjualannya tahun ini.
’’Honda PCX sudah launching di nasional, tetapi belum resmi di-launching di Jatim. Tapi, yang sudah inden di Jatim saja mencapai dua ribu unit,’’ kata Dendy.
Selain Honda, potensi matik premium di Jatim diakui Yamaha cukup impresif.
Adapun market share matik premium merek Yamaha di Jatim kini sekitar 30 persen.
’’Penyumbang terbesarnya terhadap Yamaha di segmen tersebut adalah Nmax yang mampu terjual dua ribu unit per bulan di Jatim. Lalu, Aerox dengan penjualan seribu unit per bulan. Semoga Lexi ikut menyusul,’’ kata General Manager PT Surya Timur Sakti Jatim Agung Mundi.
Selain matik, motor sport di segmen premium dinilai potensial untuk digarap di Jatim.
Presiden Direktur PT Penta Jaya Laju Motor (PJLM) selaku distributor resmi KTM di Indonesia Kristianto Gunadi mengatakan, pasar otomotif secara umum memang belum menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.
Karena itu, PJLM fokus di pasar motor sport premium kategori motor 200 cc sampai 400 cc yang dinilai memiliki segmen tersendiri.
’’Setelah Jakarta dan Bandung, market motor sport premium yang besar berada di Jatim seperti di Surabaya, Sidoarjo, dan Malang,’’ kata Kristianto.
Pihaknya berharap Surabaya bisa berkontribusi cukup signifikan terhadap penjualan KTM Indonesia.
Wilayah Jatim ditargetkan dapat berkontribusi 30 persen untuk penjualan nasional. (jpnn/asf)