bumilampung.com – Perubahan iklim merupakan isu yang paling mendapat perhatian saat ini.
Adanya perubahan iklim dapat meningkatkan resiko terjadinya bencana seperti kekeringan, banjir dan longsor, kegagalan panen, kenaikan muka laut, rob, intrusi air laut, abrasi, ablasi atau erosi akibat angin, gelombang tinggi, wabah penyakit malaria dan demam berdarah.
Dalam menghadapi perubahan iklim Balai Pelatihan Pertanian Lampung mengadakan Pelatihan Mitigasi Dan Adaptasi Perubahan Iklim bagi para penyuluh di Provinsi Lampung(17/02/2020). Puluhan penyuluh dari berbagai Kabupate/Kota di Provinsi Lampung tampak hadir mengikuti pelatihan ini.
“Penyuluh adalah ujung tombak terutama dalam menghadapi perubahan iklim, oleh karena itu perlu ditingkatkan kapasitas dan kompetensi penyuluh pertanian dalam mencari informasi tentang fenomena –fenomena faktor klimatologis perubahan iklim serta langkah-langkah adaptif terhadap perubahan iklim melalui pelatihan ini. Penyuluh bertanggung jawab memberikan informasi dan penyuluhan terhadap masyarakat terutama petani agar mampu menghadapi perubahan iklim yang saat ini sering terjadi, sehingga petani tidak mengalami kegagalan panen bahkan diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian agar petani lebih sejahtera, ini menjadi tugas bapak -ibuk sekalian selaku penyuluh pertanian. Kementerian Pertanian saat ini memberikan fokus dan perhatian besar terhadap para penyuluh melalui program kostratani,, oleh karena itu mari bahu-membahu mewujudkan pertanian maju, mandiri, dan modern,“ ujar Dadan, Kepala Bapeltan Lampung.
Briliania selaku Plt Kasi Penyelenggara Pelatihan menyampaikan Pelatihan Mitigasi Dan Adaptasi Perubahan Iklim akan dilaksanakan selama lima hari efektif.
Kegiatan pembelajaran pelatihan dilaksanakan secara klasikal dengan durasi 40 Jam Pembelajaran dilaksanakan di kampus Balai Pelatihan Lampung. Materi yang diberikan berjumlah 40 jam pelajaran masing-masing 45 menit, yang dibagi ke dalam kelompok dasar, kelompok inti, dan kelompok penunjang. (rls/asf)