BERBAGI

bumilampung.com – Beberapa hal yang menjadi fokus dalam perkembangan dalam dunia pertanian adalah penggunaan inovasi teknologi (hidroponik, vertical farming, pertanian di gurun dan laut, modifikasi genetik) melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam bidang pertanian.

Hal tersebut disampaikan Dadan Sunarsa, SP., MM Kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung saat menjadi Inpektur upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-74 Tahun 2019 di Lapangan Balai Pelatihan Pertanian Lampung.

BACA JUGA  Layanan Penukaran Uang Dibuka, BI Lampung Himbau Masyarakat Biasakan Transaksi Nontunai

Dalam upacara tersebut diikuti oleh para pejabat sruktural, pejabat Fungsional serta karyawan dan karyawati UPT Kementan yang ada di Lampung yaitu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian dan Balai Pelatihan Pertanian Lampung.

“Konsep pengembangan pertanian yang banyak dikembangkan pada saat ini adalah konsep pertanian cerdas, atau yang biasa juga disebut smart farming atau precision agriculture,” ujarnya.

Konsep ini merujuk pada penerapan teknologi informasi komunikasi pertanian. Tujuan utama penerapan terknologi tersebut adalah untuk melakukan optimalisasi peningkatan hasil (kualitas dan kuantitas) dan efisiensi penggunaan sumber daya.

BACA JUGA  Bank Lampung Berbagi Takjil di Seluruh Kantor Operasional Selama Ramadhan 

“Kita butuh ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat kita bisa melompat dan mendahului bangsa lain. Kita butuh terobosan-terobosan jalan pintas yang cerdik yang mudah yang cepat. Kita butuh SDM unggul yang berideologi Pancasila. Kita butuh SDM unggul yang toleran dan berakhlak mulia. Kita butuh SDM unggul yang terus belajar bekerja keras, berdedikasi”, tegasnya.

BACA JUGA  Lampung Alami Deflasi 0,66% pada Februari 2025, Inflasi Tetap Terkendali

Masih banyak teknologi yang berpeluang untuk diterapkan pada lahan pertanian untuk meningkatkan hasil dan melakukan efiensi sumber daya. Untuk itu dibutuhkan penelitian-penelitian lanjutan untuk mewujudkan cita-cita tersebut yang ahirnya tentunya swasembada pangan tahun 2045 bisa terwujud.

“Akhir kata, selamat memasuki era industri 4.0, Dirgahayu Republik Indonesia, Dirgahayu Pancasila, SDM Unggul, Indonesia Maju, Merdeka, Merdeka dan Merdeka,” pungkasnya. (rls/asf)

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here