Bumilampung.com – Memasuki pertengahan bulan puasa, BPP Lampung rencananya menggelar panen melon bersama.
“Ini salah satu kegiatan teaching factory yang dilaksanakan di BPP Lampung,” ujar Dadan Sunarsa, Kepala BPP Lampung, ketika berbincang disela sela kesibukannya, Senin (13/5) pagi.
Menurut Dadan, sapaan akrabnya, untuk semakin meningkatkan peran sebagai lembaga pelatihan, BPP Lampung harus memberikan contoh real dalam agribisnis dibidang pertanian melalui teaching factory.
Mengingat tugas utama BPP Lampung salah satunya adalah meningkatkan kompetensi petani dengan pelatihan teknis dan kewirausahaan. “Ini salah satu contoh aplikasi wirausaha dibidang pertanian,” ujarnya.
Diketahui BPP Lampung akhir-akhir ini sedang mengembangkan komoditas hortikultura, khususnya melon. Untuk saat, melon ditanam seluas 600 m2 di dalam screen terbuka dengan jenis rock melon dan golden melon.
“Ditanam pada 10 Maret 2019, jadi tanggal 20 besok tepat berumur 70 hari, melon sudah siap panen, bahkan sudah masak di pohon”, ujar Suhadi Sapto Yuwono, Widyaiswara BPP Lampung, Penanggung jawab lahan praktek BPP Lampung.
Suhadi menambahkan bahwa, melon masih cukup jarang dibudidayakan di Lampung, cukup sulitnya dalam perawatan serta rentan terserang hama dan penyakit merupakan salah satu faktornya.
Hingga, melon banyak di datangkan dari luar Propinsi Lampung. Terutama dari Pulau Jawa. “Peluang pasar masih terbuka lebar, bagi petani Lampung”, imbuhnya.
Selanjutnya, bagaimana mereka bisa memilih strategi pemasaran yang pas. “Kita tidak boleh tergantung pada tengkulak atau pedagang. Misalnya dengan menggunakan media sosial yang dirasa cukup menjanjikan untuk promosi, karena sekarang kita sudah terkoneksi kemanapun dengan internet,” ungkapnya.
Hal ini pun dapat memangkas mata rantai pemasaran, dimana biasanya petani hanya mendapatkan harga yang murah, sedangkan melon dipasaran harganya stabil dan tinggi.
“Tentunya yang paling banyak untung adalah pedagang, petani kadang buntung”, Suhadi menegaskan.
Teknik pemasaran yang akan dikembangkan dalam rangka menarik konsumen adalah dengan mempromosikan panen bersama. Jadi, konsumen langsung petik dikebun, timbang dan bayar dikebun.
“Hal ini tentu akan menarik peminat, karena akan ada sensasi yang berbeda, beli buah langsung dikebun. Bisa sambil selfie dan groupfie dikebun tentunya. Serta ini juga sebagai salah satu kegiatan market tani yang didengungkan BPP Lampung untuk direalisasikan.” pungkasnya dia. (rls/asf)