BERBAGI

LAMPUNG SELATAN- Ratusan Nelayan Dermaga Bom Kalianda melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPRD Lamsel, mereka menuntut Pengurus Koprasi Mina Dermaga di bubarkan.

Dari Pantuan, sebelum aksi para nelayan itu berkumpul di Dermaga Bom Kalianda. dibawah pengawalan Polisi, para pendemo yang menggunakan kendaraan bermotor itu menuju kantor Pemkab Lamsel.

Di Pemkab Lamsel Mereka sempat berorasi di Kantor Dinas Kelauatan dan Perikanan ( DKP), Dinas Koprasi, Dinas Pariwisata, selanjutnya rombongan aksi menuju Kantor DPRD Lamsel.

Tiba di Kantor DPRD Lamsel para pendemo sempat melakukan orasi berbagai tuntutan. Karena tidak ada anggota DPRD lamsel yamg menemui, para pendemo memaksa masuk ke ruang paripurna DPRD, bentrok fisik antara masa pendemo dan petugas dari Pol PP dan kepolsian yang berjaga hampir terjadi.

Situasi baru dapat di kendalikan setelah Sekertaris DPRD Lamsel Syamsurizal menemui para Pendemo.

BACA JUGA  ‎Pemerintah Kecamatan Banjit Monitoring Dan Evaluasi Di Kampung Donomulyo ‎

Di hadapan Sekwan, perwakilan pendemo mengungkapkan permasalahan yang terjadi di tubuh Koprasi Nelayan itu.

Beni, salah satu perwakilan Nelayan Dermga BOM mengatakan, keberadaan Koprasi Mina Dermaga tidak ada dampak positif untuk nelayan. Koprasi kata dia hanya menjadikan nelayan sebagai tameng untuk mencari keuntungan oknum pengurus saja.

” hingga saat ini kami para nelayan tidak pernah menerima bantuan apapun dari Koprasi tersebut, padahal setiap ingin mengajukan bantuan ke pemerintah pengurus Koprasi Selalu meminta tanda tangan dan poto Copy KTP, tapi apa hasilnya kami tidak tau” Kata Beni, kamis (12/9/2018).

Belum lagi terang Beni, Koprasi juga melakukan pemotongan kepada nelayan sebesar 5% dari hasil yang di peroleh, selain itu, ada juga permintaan uang cor minyak sebesar Rp.3000 /derigen kepada nelayan setiap mengisi BBM. Mirisnya lagi tabungan para nelayan pun kata Beni, sudah 4 Tahun tidak ada kejelasan.

BACA JUGA  KONI Lampung Siap Seleksi Pemimpin Baru, Pendaftaran Calon Ketua Dimulai

“Kami tidak tau kemana dana itu, karena sampai hari ini tidak ada laporan kepada nelayan, bahkan nelayan yang mendapat musibah pun tidak pernah ada bantuan dari Koprasi” Kata dia.

Karenanya Nelayan Lamsel menutut kepada pemerintah, agar seluruh pengurus Koperasi, mulai dari ketua, sekertaris, dan bendahara untuk di ganti.

“Kalau pemerintah tidak mengambil tindakan tegas kami para Nelayan akan melakukan aksi yamg lebih besar lagi” ujar Beni

Meyikapi tuntutan Nelayan itu sekertaris DPRD Lamsel Syamsurizal, berjanji akan menyampaikan kepada ketua DPRD Lamsel, dan komisi yang membidangi.

” Saya akan sampaikan keluhan para nelayan ini kepada ketua DPRD, dan komisi yang membidangi, hasilnya nanti akan saya sampaikan kepada rekan tekan Nelayan” Kata Syamsurizal.

BACA JUGA  Baznas Lampung Dorong Peran Konten Kreator dalam Pengumpulan Zakat Lewat ToT FESyar 2025

Terpisah, Ketua Koprasi Nelayan Bina Dermaga Sobri, dihubungi melalui telepon selulernya membantah apa apa yang dikeluhkan para Nelayan.

Menurut dia tidak adanya bantuan itu, karena para nelayan itu tidak memiliki kelompok Nelayan, sehingga tidak bisa menerima bantuan.

” mereka tidak ada kelompok nelayan, kaena itu kita tidak dapat memberikan bantuan” kata dia.

Terrkait tabungan para nelayan yang tidak dibagikan, Sobri Juga membantah hal itu. menurut dia, pihak Koprasi sejak 4 tahun belakangan memang tidak pernah memotong dana dari nelayan.

” Tabungan apa yang mau di ambil, kita tidak memotong lagi dana dari Nelayan, jadi tidak ada tabungan para Nelayan itu” Tegas Sobri. (Frd/Lim).

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here