Dunia pendidikan dan game memiliki latar belakang berbeda, bahkan sebagian orang cenderung menganggapnya bertentangan. Namun, sekolah di kota Malang, Jawa Timur ini sedikit berbeda dengan sekolah pada umumnya.
Sekolah Bina Bangsa, demikian namanya, malah menjalin kerjasama dengan warnet ternama di Malang untuk menggelar program pendidikan eSport untuk siswanya. Adapun warnet yang dimaksud adalah Hardcore, sebuah warnet yang terletak di Jalan Dieng, Malang.
Hardcore sendiri baru saja mendapat sertifikasi dari NVIDIA dalam program NVIDIA GeForfe-Certified iCafe. Program ini dibuat sebagai standarisasi warnet, untuk mengubah kesan negatif menjadi positif.
Selain itu, melalui program ini, warnet tersebut terbukti sebagai warnet yang menyediakan fasilitas bermain game yang memadai. Tak hanya untuk hiburan, tapi juga bisa diandalkan tim eSport untuk berlatih dan memulai karir.
Hal ini, karena fasilitas di dalamnya sesuai dengan standar NVIDIA, mulai dari penggunaan hardware yang mumpuni sampai kepada suasana yang sanggup memberikan aura positif.
Melalui tanda tangan nota kesepahaman, Hardcore akan memberikan kontribusi terhadap pelatihan eSport di sekolah Bina Bangsa, seperti fasilitas boot camp bagi tim eSport sekolah, berbagi pengalaman dan inspirasi lewat seminar, dan memberikan dukungan terhadap kompetisi game online yang diselenggarakan di sekolah.
“Sekolah Bina Bangsa menilai positif masuknya pendidikan eSport di sekolah. Dengan mempelajari eSport, para siswa berkesempatan mengembangkan potensi dirinya dengan lebih optimal,” ujar National Principal and School Coordinator Bina Bangsa Yudi Setyaningsih di Bina Bangsa, Malang, Sabtu (27/1/2018).
Lebih lanjut, Yudi mengatakan bahwa dengan eSport murid dapat mempelajari banyak hal tentang bagaimana mengatur waktu yang tepat antara berlatih keterampilan bermain, kebugaran, hingga belajar mengatur waktu istirahat dan pola makan.
Apa yang dilakukan oleh sekolah Bina Bangsa ini sejalan dengan permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di bulan Agustus 2017. Kala itu, ketika menghadiri pembukaan Pasanggirinas dan Kejurnas Silat ASAD 2017 di Jakarta Timur, Presiden Jokowi ingin agar Indonesia memiliki pendidikan kejuruan yang bervariatif, eSport salah satunya.
“Mengapa tidak kita bikin jurusan megatronika, jurusan logistik, jurusan retail, jurusan animasi, atau bahkan jurusan e-sport,” ujarnya.
Presiden Jokowi menilai jurusan atau pendidikan kejuruan yang ada sekarang terlalu monoton. Dengan kata lain, minim perubahan karena nyaris tak ada perubahan besar selama bertahun-tahun. (rns/rns)