BERBAGI
HEARING : DPRD Provinsi Lampung dan Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi Provinsi Lampung gelar hearing bahas pembangunan infrastruktur jalan raya. Foto IST

Bumilampung.com – Rapat dengar pendapat atau hearing antara Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung dengan Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi Provinsi Lampung membahas masalah pembangunan infrastruktur jalan raya, khususnya wilayah jalan yang menghubungkan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yakni Jalan Ryacudu.

Menurut Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi Provinsi Lampung Mulyadi mengungkapkan, berkenaan realisasi anggaran tahun 2019 lalu dan tahun 2020 mendatang akan dilakukan secara maksimal.

“Jalan Ryacudu ini merupakan wajah Lampung. Jadi upaya kedepan, kita ingin merubahnya. Namun karena keterbatasan anggaran tahun ini, jadi belum maksimal. Sebab Jalan Ryacudu ini, butuh nilai kurang lebih Rp80 miliar untuk mengatasi itu. Sebab masih ada pembenahan drainase,” ungkap Mulyadi kepada awak media kemarin.

BACA JUGA  BPBD Pesawaran Petakan Wilayah Rawan Bencana, Ini Lokasinya...

Mulyadi menjelaskan, kedepannya untuk prioritas mewujudkan jalan yang menjadi pintu masuk Lampung ini akan mengalokasikan dana sebesar Rp22 miliar. Sebab kedepan masih diperlukan lagi pembangunan seperti drainase dan sebagainya menuju akses Tol Kotabaru.

“Tata kelola ini jadi tantangan. Saya harap, kabupaten kota juga bisa membantu pembangunan Lampung. Kita juga ingin ada peran coorporate terhadap infrastruktur di Lampung. Untuk masyarakat, kita ingin kontribusi mereka untuk ikut merawat jalan provinsi,” jelas dia.

BACA JUGA  Sambangi Sekretariat SMSI, Kasat Lantas Polres Lamsel Sosialisasikan Tentang Tilang Kendaraan Mati Pajak

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Lampung Iswan H. Caya menyampaikan, saat ini total 1.700 kilometer jalan provinsi dari 99 ruas jalan yang ada di Lampung, menujukkan bahwa ada persepsi dimana Jalan Ryacudu seharusnya membutuhkan dana yang besar. Namun karena ada pemangkasan dana di tahun 2019 lalu, jadi pelaksanaannya masih separuhnya.

“Tahun lalu karena ada pemangkasan dana sebesar Rp. 300 miliar. Sehingga semua ruas jalan, masih separuh dari yang direncanakan. Berkenaan anggaran tahun 2020 ini, maka beberapa topik yang sering muncul kami bisa memahami kondisi yang ada,” kata Iswan H. Caya saat jumpa pers, Senin (3/2/2020).

BACA JUGA  Pembukaan LSF 2019 Berlangsung Meriah

Iswan meminta semuanya untuk bisa satu hati, dalam memberikan pelayanan terbaiknya ke masyarakat pengguna jalan raya. Selama ini, pihaknya banyak berharap dengan Dinas Bina Marga. Namun dalam kenyataan dan realisasinya, terdapat pemotongan. Ia berharap kedepannya, dalam pelaksanaan harus terencana dengan baik.

“Saya harap kedepannya, dalam pembangunan juga melibatkan perguruan tinggi. Sehingga bisa berisnergi bersama, karena ini lembaga berkompeten. Partisipasi swasta juga, saya harap bisa terjalin. Dimana partisipasi itu, bisa lewat pimpinan untuk antisipasi dalam rangka membangun Dinas Bina Marga,” ujar dia. (adv)

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here