BERBAGI

bumilampung.com – Ketua Dekranasda Kota Bandarlampung Eva Dwiana Herman HN kunjungi kampung batik, yang berada di Kecamatan Semarang Timur, Kelurahan Rejomulyo, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Rabu (3/7).

Didampingi oleh anggota Dekranasda dan Kepala Dinas Perindustrian Kota, Bunda Eva sapaan akrabnya, berkeliling dilingkungan kampung batik, untuk melihat berbagai hasil tangan kreatif warga setempat beruapa sulaman kain batik.

Tak lupa juga, dirinya mencoba hal baru yaitu membuat batik tulis dengan menggunakan alat tradisional dari salah seorang pembatik yang ada di kampung tersebut.

BACA JUGA  Kapolda Lampung Gass Pol Pasca Pilkada 2024: Tindak Tegas Narkoba, Korupsi, dan Judi Sesuai Arahan Presiden

Bunda Eva terlihat sangat teliti memberikan warna pada sketsa pola batik yang telah disediakan. “Dulu pernah nyoba ngebatik begini juga waktu di Jogja. Harus teliti mau batik tulis ini,” ungkapnya sembari tanggannya tetap membatik.

Selesai dengan mencoba membatik, Eva Dwiana saat di wawancarai mengatakan. Bahwa kunjungan seperti memiliki banyak manfaat, selain mengetahui kultur dan tradisi daerah lain. Dengan harapan bahwa hal serupa di Semarang dapat diterapkan di Kota Bandarlampung.

BACA JUGA  Kapolda Lampung Tegaskan Netralitas Polri Harga Mati, Demokrasi Harus Terjaga

“Disni kami banyak belajar dan bagaimana pembuatan batik ternyata cukup rumit. Dan mudah-mudahan kita banyak belajar, apa yang kita ketahui di kota Semarang ini akan diterapkan kepada pengarajin tapis di Kota Bandarlampung, bukan untuk mengutip, namun lebih mengangkat batik dan tapis Lampung,” jelasnya.

Bunda Eva juga menerangkan, untuk sentra tapis dan sulam usus telah ada dan kebanyakan pengarajinnya adalah kaum ibu. Maka dirinya menginkan agar bagaimana kaum ibu-ibu di Kota Bandar Lampung dapat memiliki prestasi meskipun hanya dirumah.

BACA JUGA  Apel Siaga Masa Tenang: Antisipasi Pelanggaran di Pilkada Bandar Lampung

“Pengrajin tapis dan sulam usus kebanyakan adalah ibu-ibu, dimana meraka tidak bisa meninggalkan rumah. Namun bagaimana agar nantinya mereka dapat tetap menghasilkan untuk keluarga,” pungkasnya. (dka/asf)

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here