Menurut Spudnik untuk mewujudkan sentra cabai, harus dibuat sistem corporate yang berarti kawasan cabai harus terkonsentrasi dalam satu hamparan yang luas, tidak berada di spot-spot.
“Paling tidak kawasan 100 sampai 200 hektar dalam satu hamparan. Sehingga punya bergaining dari faktor produksi dan daya jualnya. Insya Allah tahun ini bantuan cabai akan digulirkan lagi dari APBN sebanyak 25 hektar,”ujarnya.
Ditambahkan, Kepala Dinas Tanaman Pangan provinsi Lampung Edi Yanto mengatakan bahwa provinsi Lampung mendapat dukungan pemerintah pusat dalam pengambangan sentra cabai. Dimana saat ini pemprov sudah memetakan kawasan tersebut seluas 600 hektar yang tersebar di 15 kabupaten/kota.
“Terutama didaerah dingin, Lampung Barat, Tanggamus, dan wilayah lainnya. Nah, selain itu kita juga lakukan pembangunan infrastruktur, irigasi, embung, sumur bor, pompa air dan lainnya,”paparnya.
Sedangkan, Kepala Dinas Pertanian Pesawaran, Anca Martha Utama mengatakan, pihaknya akan terus berupaya mengembangkan holtikultura di Kabupaten Pesawaran dan pada tahun 2018 ini kembali mendapatkan pengembangan cabai seluas 25 hektare. “Dan ini akan kita coba dikelompok tani yang lain agar dapat mendorong usaha para petani untuk meningkatkan produksinya,”imbuhhya.
