LAMPUNG UTARA-Kepala Sub UPB Wayrarem Kecamatan Abung Pekurun Kabupaten Lampung Utara (Lampura), Irianto menyatakan debit air di bendungan Wayrarem mengalami kenaikan elevasi 54, 33 dari batas normal 54.00.
“Sabtu (2/3) Elevasi 54.28. Sedangkan, hari ini (kemarin,red) mengalami kenaikan Elevasi 54.33. Kemungkinan ketinggian air di bendungan Wayrarem akan terus mengalami kenaikan,” ujarnya saat ditemui awak Media disela-sela kegiatannnya memantau kondisi bendungan tersebut, Minggu (3/3).
Dikatakan, kenaikan debit air pada bendungan tersebut dikarenakan tingginya intesitas curah hujan yang terjadi di Kabupaten setempat dalam beberapa hari terakhir. “Berdasarkan pantauan kenaikan yang cukup drastis debit air pada bendungan ini, terhitung mulai sejak dari kemarin (sabtu 2/3),”katanya.
Menurut Irianto, dengan melihat dan mempertimbangkan keadaan debit air yang kian meningkat tersebut, maka kemarin (Sabtu-Red), pihaknya telah memberikan himbauan kepada masyarakat yang berada di wilayah bantaran way sesah dan kali pasir dan sekitarnya bahwa kondisi air bendungan wayrarem Status Siaga.
“Sebagai langkah siaga, jadi saya mengharapkan kepada masyarakat untuk tetap tenang, tetapi harus juga dalam kondisi bersiap. Sebab, dimungkinkan aliran sungai Way sesah dan Kali pasir bakal mengalami meluap akibat curah hujan tinggi yang masih terus terjadi, “pungkasnya.
Sementara itu, ditempat berbeda Kepala BPBD Lampura, Karim melalui Kabid Darlog, Meri Edialis membenarkan kembali telah terjadi peningkatan debit air disejumlah titik-titik rawan banjir di Kabupaten setempat dengan mencapai 30 cm. Bahkan, berdasarkan pantauan terdapat sejumlah rumah yang berada di Rawa Karya kelurahan Kotaalam kembali mulai tergenang banjir.
“Guna antisipasi, TRC BPBD Beserta Kepolisian, Sat Pol PP dan PMI sejak siang tadi telah berada di lokasi titik-titik rawan Banjir dan sudah mengevakuasi korban yang rumahnya sudah tergenang air, meskipun hingga kini suasana masih dalam kondisi aman dan terkendali. Tapi Kita tetap mensiagakan tim TRC BPBD di lapangan dikhawatirkan terjadi peningkatan debit air lebih besar lagi,” ungkapnya.
Diterangkan, berdasarkan data yang dimiliki pihak BPBD Lampura, untuk saat ini titik rawan banjir berada di dua wilayah yakni Kecamatan Kotabumi Selatan, Rawa karya Kelurahan Kota Alam. Kecamatan Kotabumi, Kali pasir atau Muara Jaya Kelurahan Kotabumi Udik, Pasar Lama Kelurahan Pasar, Cempedak Bash, Belakang SMA PRIMA Kelurahan Gapura, dan sepanjang bantaran sungai dibelakang LDII,”pungkasnya. (sab/een)