BERBAGI

Tulangbawang – Menggala, pada zaman dulu sangat di kenal kota dagang, tempat jual beli hasil bumi, salah satu nya ikan, hasil tangkapan para nelayan wilayah setempat.

Apalagi daerah aliran sungai Wai Tulangbawang mulai dari penghujung wai kiri wai kanan hingga muara kuala teladas, memang menjadi salah satu urat nadi jalur transportasi bagi masyarakat yang berada di pesisir wai Tulangbawang, yang ingin menuju ke menggala pada masa itu.

Sejarah ini di ceritakan oleh salah satu tokoh masyarakat kampung palembang, Dulsomat (Sabtu, 23 juni 2018) menjelaskan, pada waktu itu, pasar atas ini sangat ramai sekali di kunjungi pembeli dan pedagang dari mana saja, terutama masyarakat pesisir pantai pada saat itu, baik dari Teladas, Gedung Meneng, Bakung, bahkan Pargar Dewa dan Gunung Terang.

BACA JUGA  Kapolres Tulang Bawang Pimpin Patroli Malam Bersama Kodim 0426

” Namun dengan berjalannya waktu, sejarah tinggal kenangan saja,” tuturnya. Apalagi semenjak pasar atas dan pagi dipindahkan ke pasar baru, sehingga pasar atas dan pasar pagi sekarang ini menjadi sepi bagaikan kuburan, dan tidak seramai waktu dulu lagi.

Dengan kemajuan jaman seperti saat ini, wajar pemerintah menggalak kan pembangunan di mana mana, tetapi semuanya itu kita jangan melupakan sejarah.

BACA JUGA  Perpanjangan Tangan Pemerintah, RT/RW Diminta Bekerja Maksimal

“Apalagi pasar atas dulunya itu terkenal semenjak jaman belanda, yang banyak sejarah dan nostalgianya, satu satunya pada saat itu pasar yang ada di Kecamatan Menggala,” ujarnya.

Semenjak dibubarkan pasar pagi oleh pemerintah daerah Tulangbawang pada waktu itu, penghasilan masyarakat sekarang ini minim sekali. “Dulu masih penghasilan sangat mencukupi sewaktu pasar masih di sini,” imbihnya.

Apalagi pasar pagi sekarang sudah berubah menjadi taman, tapi sayangnya,taman tersebut kurang terurus dan terawat oleh pemerintah daerah, sehingga taman tersebut tempat anak anak bermain, bahkan tempat nyantai anak anak muda jikalau malam.

BACA JUGA  Temu Warga, Bupati Winarti Beberkan Hasil Kerja

“Yang saya takutkan taman itu di salah guna kan anak muda, tempat berbuat maksiat,minum minuman yang ngak benar, apa lagi dekat masjit ” jelasny.

“Saya mengharap kan ke pada pemerintah daerah bupati Tulangbawang, ibu Winarti kiranya dapat memperhatikan taman tersebut, sehingga dapat ber manpaat bagi masyarakat setempat, apalagi itu salah satu aset pemerintah daerah kabupaten Tulangbawang,sehingga taman tersebut betul betul terjaga dan terawat, sehingga dapat memper indah wajah kelurahan menggala kota,” pungkasnya. (danuri/asf).

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here