Bumilampung.com – Adanya kekecewaan masyarakat yang terkena banjir akan respon pemerintah Pesawaran yang terkesan cuek akan musibah tersebut, Tokoh masyarakat Kabupaten Pesawaran Mualim Taher angkat bicara.
Salah satu tokoh pemekaran Kabupaten Pesawaran itu sangat menyesalkan Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, yang tidak kunjung hadir dan memberi bantuan pada korban banjir di Dusun Kaliawi, Desa Kubu Batu, Kecamatan Waylima, Pesawaran.
Padahal masyarakat sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah, terkhusus bupati.
“Saya sangat menyesalkan jika Bapak Bupati tidak kunjungi warga yang terkena bencana banjir. Apalagi jika sampai tidak menurunkan bantuan untuk korban banjir. Karena masyarakat sangat membutuhkannya,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Mualim juga meminta agar pemerintah daerah segera menganggarkan untuk bencana alam setiap tahunnya.
Setidaknya dianggarkan Rp5 milyar pertahunnya. “Apabila dalam satu tahun tidak ada bencana alam maka dana tersebut bisa kita kembalikan kenegaraan. Minimal kita sudah saatnya memarkirkan dana untuk khusus bencana alam,” terang dia.
Sebelumnya, puluhan rumah hancur akibat banjir yang melanda Kabupaten Pesawaran pada 14 Februari kemarin. Kepala Dusun Kaliawi Desa Kubu Batu Kecamatan Waylima, Samsuri, mengeluhkan respon pemerintah yang terkesan lamban.
“Kita menunggu pemerintah agar dapat ganti rugi dan bisa menurunkan material maupun hal lainnya,” ungkapnya, Selasa (24/2/19).
“Saya kecewa dengan pemerintah. Saya minta tolong supaya kami diperhatikan, karena ada beberapa rumah warga yang rusak di sini. Kita butuh biaya buat perbaikan rumah tersebut, kami ini masyarakat pesawaran yang berhak meminta bantuan pada Bupatinya,” katanya.
Samsuri meminta pemerintah setempat sangat minim upaya dalam membantu masyarakat Pesawaran, khususnya yang terdampak banjir. (dni)