LAMPUNG SELATAN. Umtuk mencegah peredaran barang haram Narkoba di wilayah Lampung,jumaat (11/5/2018), Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Lampung Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Drs. Suntana, M.Si, meresmikan Seaport Interdiction palabuhan penyeberangan Bakauheni.
Persemian ditandai penandatanganan prasati oleh Kapolda dilanjutkan dengan gunting pita oleh Bupati Lampung Selatan Dr. H. Zainudin Hasan, M.Hum. sebagai tanda digunakannya pos pemantau masuknya barang-barang haram dan illegal lainnya ini.
Dalam pereamian itu, kapolda, Bupati Lamsel, dan jajaran kepolisian, juga melakukan pemusnahan barang bukti narkoba hasil ungkap kasus jajaran Polres Lampung Selatan selama tahun 2018.
Di kesempatan itu, Bupati Lamsel Zainudin Hasan mengungkapkan, adanya Seaport Interdiction diharapkan akan semakin meningkatkan kinerja kepolisian, Terutama mencegah masuknya narkoba seperti, ganja, shabu, dan ekstasi ke wilayah Lampung atau Pulau Jawa.
Sebbagai pintu gerbang Pulau Sumatera menuju Pulau Jawa, Kata Zainudin, Pelabuhan Bakauheni merupakan satu-satunya jalur penyeberangan terdekat menuju Jakarta, yang kerap dimanfaatkan oleh jaringan pengedar narkoba untuk menghantarkan barang haramnya.
“Mudah-mudahan, kinerja kepolisian ini akan lebih dahsyat lagi. Insya Allah, sebentar lagi akan ada bantuan, karena bapak Kapolda juga sudah meminta alat bantu dari Jakarta, sehingga nanti narkoba tidak sampai terkirim ke Jakarta,” kata Zainudin dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Zainudin menyampaikan, Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan akan mensupport sepenuhnya setiap upaya Kepolisian maupun TNI dalam memberantas peredaran narkoba di wilayahnya.
“Saya berjanji akan membantu secara optimal. Alhamdulillah, 2018 ini kita sudah serahkan Polsek di Kecamatan Way Sulan, lalu ada Pos Polisi di depan Masjid Agung. Mobil layanan SKCK keliling juga sudah kita bantu, kalau motor kurang nanti tinggal lapor,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Zainudin juga meminta peran serta seluruh elemen masyarakat dalam memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba yang semakin membahayakan generasi muda, khususnya di Kabupaten Lampung Selatan.
“Apapun kerja keras polisi tanpa bantuan dari seluruh masyarakat, maka tidak mungkin bisa lebih optimal. Saya imbau Granat keliling ke kampung-kampung mensosialisasikan bahaya narkoba, bahwa ini (narkoba, red) bisa merampas masa depan anak-anak kita,” harapnya. (Lim/red1).