WAYKANAN – Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo menyerahkan 66 tanda penghargaan kepada gerakan pramuka di provinsi ini.
Anugerah itu rinciannya tiga tanda penghargaan Melati, Darma Bakti (5), Pancawarsa (20, dan Garuda (38).
Penerima penghargaan Melati salah satunya adalah Ketua Kwarcab Lampung Utara, Rohimat Aslan. Sementara Ketua Kwarcab Lampung Barat, Nukman, menyabet Pancawarsa V.
Ketua Kwarcab Tulangbawang Barat, Fauzi Hasan, tak mau kalah. Wakil Bupati itu mengantongi Pancawarsa III. Prestasinya disusul oleh Ketua Mabicab Waykanan, Raden Adipati Surya. Bupati tersebut memperoleh Pancawarsa II.
Obral penghargaan itu menjadi puncak acara apel besar peringatan hari Pramuka ke-57 Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Provinsi Lampung. Lokasinya di Lapangan Kampung Bumibaru, Blambanganumpu, Waykanan, Rabu (29/8/2018).
“Hari ini masa depan bangsa Indonesia, bergantung pada generasi muda dan pilar utamanya, salah satunya Pramuka,” tegas Ridho yang juga Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Kwartir Daerah Lampung, saat didaulat menjadi pembina upacara dalam apel dimaksud.
Menurut Ridho, Pramuka merupakan salah satu pilar utama dalam membentuk karakter generasi muda bangsa Indonesia. Karenanya, melalui Pramuka diharapkan muncul tunas dan kader terbaik bangsa untuk menjadikan Indonesia lebih baik.
”Pramuka merupakan wadah pembinaan dalam membentuk karakter, semangat disiplin, pantang menyerah, dan kebersamaan,” tandas Ridho seraya mengucap selamat hari Pramuka ke-57 di Lampung Sai Bumi Ruwa Jurai.
Dia memuji persiapan apel besar itu. Sebab, selama dirinya menjadi Ketua Mabida, apel tersebut merupakan salah satu upacara terbaik dan paling tertib yang pernah ia rasakan.
Ridho dalam kesempatan itu mengajak Pramuka Lampung berbangga. Beberapa tahun ini telah banyak capaian maupun yang sedang dalam proses mampu membawa kemajuan Pramuka Lampung.
“Pramuka merupakan rumah kita bersama. Oleh karenanya harus kita jaga bersama dan lestarikan untuk dapat diwariskan kepada generasi mendatang. Salah satunya dengan membangun bumi perkemahan seluas 55 hektare (ha) yang tak kalah dari bumi perkemahan Cibubur milik kwartir nasional,” jelasnya.
Ridho menutup acara dengan menyerahkan kursi roda, tongkat bantu jalan (kruk), alat bantu dengar, dan kacamata kepada masyarakat kurang mampu dan pramuka penyandang disabilitas. Juga bantuan sosial untuk bencana lombok sekitar Rp53 juta.
Upacara itu sendiri diikuti 1.500 orang yang terdiri dari anggota Pramuka Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega, Pembina, Pelatih, Andalan Daerah, Cabang, dan Ranting se-Lampung.
Sebelum apel besar hari Pramuka juga dilaksanakan kemah bersama, kirab panji gerakan Pramuka, dan ulang janji.
Untuk memeriahkan acara, tampil polisi cilik yang dibawakan Pramuka Siaga Waykanan. Ada juga penampilan yel-yel dari pasukan Mantaneka dan Tarian Kolosal Radin Jambat. (rls/een)