TULANGBAWANG – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno melakukan peninjauan terhadap progres pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) di Provinsi Lampung hingga ke Palembang, yang salah satunya dikerjakan oleh PT. Waskita Karya, Rabu (29/8/18).
Pekerjaan mega proyek ini optimis rampung pada Juni 2019, termasuk mulai dari wilayah Terbanggi Besar hingga Kayu Agung, meliputi Kabupaten Lampung Tengah, Tulangbawang Barat, Tulangbawang dan Mesuji.
“Pembangunan jalan tol secara keseluruhan berjalan lancar tanpa kendala,” kata Rini Soemarno kepada awak media sebelum melakukan kegiatan peninjauannya tersebut yang bertajuk Ekspedisi Tembus Tol Trans Sumatra.
Selain itu, Rini Soemarno juga meyakini jalan tol membelah pulau ini dapat meningkatkan perekonomian di Sumatera, seperti halnya yang dilakukan oleh jalan tol Trans Jawa.
Dia membeberkan sejumlah hal positif yang dapat diwujudkan oleh Trans Sumatera, diantaranya adalah menekan biaya logistik.
“Adanya Tol Trans Sumatera ini juga akan membantu menurunkan biaya logistik sehingga berbagai produk unggulan serta hasil bumi dan sumber daya dapat terdistribusi dengan baik, dengan waktu yang cepat disertai biaya terjangkau,” kata Rini saat melakukan Ekspedisi JTTS.
Disamping itu, Rini juga optimistis dioperasikannya ruas-ruas tol dalam Trans Sumatera dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga sekitar jalan tol, karena tempat peristirahatan atau rest area di tol, dapat menciptakan sentra ekonomi baru didukung dengan program pembinaan UKM.
“Sebagaimana yang kami sedang lakukan di Tol Trans Jawa, nantinya Rest Area di ruas-ruas Jalan Tol Trans Sumatera juga sebagian besar akan diperuntukkan bagi UKM lokal sekitar ruas tol tersebut. Ini diharapkan bisa meningkatkan daya saing produk-produk unggulan serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar ruas tol,” ujar Rini.
Manfaat lain dari kehadiran tol Trans Sumatera yakni, dapat mempersingkat waktu tempuh. Sebagai contoh, semula Pelabuhan Bakauheni – Kayu Agung sepanjang 325 km ditempuh dalam waktu sekitar 9 jam melalui jalan nasional, jika melewati jalan tol nantinya waktu tempuh bisa menjadi hanya 4 jam. Nilai properti di Sumatera diyakini juga dapat meningkat karena akses yang lebih baik.
Apalagi Sumatera merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia, dengan potensi alam dan komoditas seperti karet, sawit, kopi, minyak bumi, batu bara serta gas bumi.
Saat menyusuri JTTS dengan menggunakan perjalanan darat, Menteri Rini didampingi Deputi Bidang Jasa Keuangan, Survey dan Konsultan Gatot Trihargo dan Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha BUMN Aloysius Kiik Ro serta Staf Khusus III Wianda Pusponegoro.
Tidak ketinggalan, nampak hadir, Direktur Utama PT. Waskita Karya Tbk. I Gusti Ngurah Putra dan Direktur lainnya yang ikut andil dalam pembangunan JTTS.
Kepala Proyek/Subkon PT. Waskita Karya, Ngesti Widodo pada kesempatan ini berharap adanya dukungan dari seluruh stakholder dan masyarakat terkhusus di wilayah yang dikerjakan oleh PT. Waskita Karya.
“Mengingat kehadiran JTTS ini dipastikan dapat mempersingkat waktu tempuh antar daerah di Sumatra, sekaligus akan menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi utama untuk memaksimalkan sistem rantai pasok,” ujarnya.
“Jadi, keberadaan jaringan jalan tol diharapkan dapat memberi dampak pada peningkatan nilai properti dan potensi pengembangan perumahan, maka dari itu kami harap tidak ada lagi kendala yang dapat menghambat proses pekerjaan yang ditargetkan rampung pada Juni 2019 ini,” tukasnya. (mad/asf)