Ribuan Ha Lahan Pertanian Terendam Banjir

BERBAGI

TULANGBAWANG BARAT : Ribuan hektare (Ha) lahan pertanian di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) yang berada di bantaran sungai Way Tulang Bawang terendam banjir.

Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya curah hujan akhir-akhir ini, sehingga air sungaipun meluap hingga ke lahan pertanian, baik yang ditanami Singkong ataupun sawah tadah hujan yang sudah ditumbuhi Padi milik warga. Akibatnya, mayoritas para petani bantaran sungai, khususnya di 11 Tiyuh Tua dipastikan mengalami gagal panen akibat banjir ini.

Di Tiyuh Gunung Terang dan Gunung Agung, Kecamatan Gunung Terang, Kabupaten Tubaba misalnya. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, di dua tiyuh tersebut ada sekitar 150 haktar lahan pertanian yang terendam banjir akibat luapan air sungai.

“Kalau lahan Singkong ada seratusan hektar, sedangkan Padi ada sekitar 50 hektar dan semua dipastikan gagal panen akibat banjir yang sudah terjadi sekitar satu minggu ini. Punya saya sendiri ada 2 hektar Singkong dan 1 hektar Padi,” ungkap Toni (30) warga Tiyuh Gunung Terang saat berbincang-buncang dengan awak media, Selasa (6/3) kemarin.

BACA JUGA  Perdana, Pemkab Tubaba Rolling Pejabat

Menurutnya, ketinggian air saat ini rata-rata sudah mencapai setinggi lutut orang dewasa, bahkan dibeberapa titik ketinggian air sudah setinggi dada. Sedangkan Singkong dan Padi yang ditanam oleh warga belum bisa dipanen, karena usianya masih sangat muda.

“Untuk Singkong baru sekitar 5-6 bulan, sedangkan Padi masih berumur 2-3 bulan sehingga belum bisa dipanen. Kalau untuk Singkong sebenarnya bisa saja dipaksakan dipanen tetapi biaya panennya mahal,” cetus dia.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh dison (45), warga Tiyuh Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik. Menurutnya, ditiyuh tersebut sekitar 100 hektar lahan pertanian dibantaran sungai juga terendam banjir akibat luapan air sungai, termasuk lahan singkong miliknya seluas 1,5 hektar.

BACA JUGA  BUMT di Tiyuh Karta Sari Diduga Tak Transparan

“Bukan hanya lahan milik saya saja, tetapi hampir semua petani yang memiliki lahan pertanian dibantaran sungai merasakan hal yang sama, baik petani Singkong ataupun Padi. Kalau Singkong sekitar 70 hektar, sedangkan Padi sekitar 15 hektar yang sudah terendam banjir,”urainya.

Padahal, lanjutnya, baik Singkong ataupun Padi yang ditanam petani saat ini  seharusnya pertumbuhannya sangat baik sekali. Namun harapan itu seakan musnah akibat luapan air sungai yang membanjiri lahan pertanian milik mereka. Usia Singkong ditiyuh tersebut sudah berkisar 4-5 bulan dan pertumbuhannya juga cukup baik, sedangkan Padi baru berumur sekitar 2-3 bulan.

“Tapi, karena banjir yang melanda ini maka dipastikan para petani tidak akan merasakan panen. Kalau seperti ini, nasib para petani yang memiliki lahan pertanian di sekitar bantaran sungai akan semakin terpuruk.kini petanipun mengalami gagal panen, untuk itu harus ada solusi nyata dari pemerintah,”tukasnya.

BACA JUGA  Lamsel Exspo, Meriahkan Hari Jadi Kabupaten Lamsel Ke 67

Diketahui, terdapat 11 tiyuh tua di Kabupaten Tubaba diantaranya di Kecamatan Tulang Bawang Udik yakni, Tiyuh Karta, Gunung Katun Malay, Gunung Katun Tanjungan, dan Gedung Ratu. Kecamatan Tulang Bawang Tengah yakni, Tiyuh Panaragan, Bandar Dewa, Menggala Mas, dan Penumangan.

Untuk Kecamatan Pagar Dewa yaitu Tiyuh Pagar Dewa, serta di Kecamatan Gunung Terang yakni, Tiyuh Gunung Terang dan Gunung Agung. Di tiyuh-tiyuh tersebut, daerah bantaran sungai dimanfaatkan sebagai peluang usaha tahunan bagi petani yakni dengan bercocok tanam Singkong dan Padi. (adr/asf)

 

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here