Bumilampung.com – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah mempersiapkan skenario The New Normal di lingkungan kantor maupun pelabuhan.
Hal tersebut bakal diterapkan di cabang seluruh Indonesia dengan tetap mengikuti kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dimasing-masing daerah.
Direktur Utama PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, bahwa dalam rangka mendukung arahan Kementerian BUMN terkait antisipasi skenario The New Normal di lingkungan BUMN, ASDP telah membentuk task force kesiapsiagaan antisipasi dan penanganan dampak penularan Covid-19.
Menurutnya, Task force tersebut akan berperan aktif dalam penyusunan protokol di ASDP yang memerhatikan berbagai unsur menyeluruh baik pada aspek sumber daya manusia, serta cara kerja operasional perusahaan baik proses maupun teknologi.
Kemudian unsur lainnya seperti dampaknya bagi pelanggan, mitra, dan stakeholder lain, serta tetap memastikan keberlangsungan bisnis.
“Dalam konsep The New Normal ASDP ini, kami targetkan layanan penyeberangan dapat berjalan normal, lancar, aman dan nyaman yang didukung kesadaran penuh seluruh stakeholder, utamanya pengguna jasa dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Ada 3 hal utama dalam protokol yang menjadi perhatian bersama dan harus dipatuhi, yakni wajib menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, rajin cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, dan pastikan untuk physical distancing minimal 1,5 m – 2 meter,” ujar Ira.
Ia mengungkapkan, ASDP mempersiapkan dengan sebaik-baiknya skenario The New Normal ini, karena hingga saat ini vaksin anti Covid-19 belum ditemukan sehingga risiko penularan masih tinggi.
Sementara, kebutuhan sosial-ekonomi masyarakat adalah hal keniscayaan sehingga kesiapan ASDP sangat penting dalam mencapai target masyarakat aman dari Covid-19, namun tetap produktif.
Sejak awal pandemi Covid-19, yang menjadi fokus utama adalah kesehatan dan keselamatan seluruh masyarakat dan karyawan (people first), untuk itu ASDP terus menerapkan protokol preventif di seluruh pelabuhan dan kapal-kapal mulai dari desinfektan lingkungan, pemeriksaan suhu tubuh, pengaturan physical distancing saat kendaraan dan penumpang akan masuk keluar maupun berada di kapal, serta mewajibkan penggunaan masker bagi pengendara maupun petugas saat berada di pelabuhan maupun di kapal. Bahkan, untuk pemuatan penumpang dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas kapal.
Menyambut The New Normal yang rencananya akan dilakukan bertahap ini, Lanjut Ira, ASDP telah mempersiapkan protokol interaksi yang melibatkan karyawan, pelanggan, pemasok, mitra usaha dan stakeholder lain.
Hal itu meliputi Protokol Pencegahan dan Penanganan Persebaran Covid-19, Protokol Penanganan Kesehatan di Masa Pandemi Covid 19, Protokol Operasional Pelabuhan, Protokol Disiplin Penggunaan APD, masker, sarung tangan dan lainnya, Protokol Penyesuaian Waktu/ jam Kerja kantor, serta Protokol Rumah Tangga.
Adapun kebijakan yang diberlakukan dalam mendukung protokol interaksi tersebut mulai dari penerapan Online Ticketing System (Ferizy), Sosialisasi Perilaku Hidup Sehat dan Protokol Kesehatan (physical distancing di kantor, kapal dan pelabuhan).
Seperti diketahui, sejak awal pandemi, ASDP telah menerapkan Work From Home (WFH), rapat virtual dengan video conference, desinfeksi/ sterilisasi area kerja dan kapal secara berkala, virtual learning (Elsa), Posko Angkutan Lebaran Pemantauan Online, absensi online bagi seluruh karyawan, dan program ASDP menyapa.
“Untuk program Ferizy ini sebenarnya sudah kita ciptakan setahun lalu, jauh sebelum Covid-19 melanda Indonesia. Dengan kondisi saat ini, penjualan tiket secara online menjadi keniscayaan, masyarakat semakin mudah, cepat, dan tentunya lebih aman dan nyaman karena physical distancing terpenuhi maksimal dimana kontak dengan petugas loket semakin minim,” tutupnya. (frd)