BERBAGI

Bumilampung.com – Lampung, Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa pertanian tak boleh berhenti guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan juga sejalan dengan Tiga Program Aksi yang dilakukan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian, Dedi Nursyamsi, yaitu Membangun Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani), Menumbuhkan Pengusaha Pertanian Milenial hingga 2,5 juta orang selama 5 Tahun dan Mendukung Sepenuhnya Semua Program Utama Kementerian Pertanian.

Mengacu pada kebijakan Menteri Pertanian dan Kepala BPPSDMP tersebut, Penyuluh Pertanian dengan wilayah binaan Kampung SrI Tunggal Kecamatan Buay Bahuga Kabupaten Way Kanan Lampung, Supatmi, sejak sepuluh hari yang lalu mendampingi Taruna Tani Binaanya melaksanakan panen komoditas cabe merah.

BACA JUGA  Cegah Penyebaran COVID -19, Rumah Sakit Bob Bazar Kalianda Akan Meniadakan Jam Besuk Pasien

“Sesuai pernyataan Pak Menteri Pertanian, maka kami akan tetap bekerja mendampingi petani di wilayah binaan kami untuk tetap menyediakan pangan bagi masyarakat Indonesia. Di tengah wabah ini (Covid-19), garda pertahanan pangan harus tetap eksis!” demikian Supatmi menjelaskan.

Kelompok Taruna Tani Bina Karya yang berada Kampung Sri Tunggal Kecamatan Buay Bahuga Kabupaten Way Kanan tetap panen panen cabai merah meski sedang pandemi Coronavirus Disease Tahun 2019 atau lebih dikenal dengan COVID-19. Kegiatan panen cabe merah ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Way Kanan beserta staffnya, Ir. Maulana Muhidan, MM.

BACA JUGA  Petani Tetap Berinovasi di Tengah Pandemi Covid-19

Luas lahan tanaman cabe merah yang dikelola oleh Taruna Tani yang diketuai oleh Muhammad Effendi seluas 3 hektar. Panen dilakukan secara bertahap.

“ Untuk panen kali ini, kami panen untuk luasan lahan 0,5 hektar. Tanaman cabe yang di 2,5 hektar lainnya masih tahap berbunga.” Demikian jelas Effendi, sapaan akrabnya. Menurut Effendi, diprediksikan produksi cabe merah yang dihasilkan berkisar antara 6 – 6,5 ton untuk luasan lahan 0,5 hektar tersebut.

Saat dikonfirmasi bersama penyuluh pertaniannya, Effendi menjelaskan bahwa dalam budidaya cabe merah ini tidak terlalu banyak gangguan, baik hama maupun penyakit. Effendi juga menjelaskan bahwa untuk pemasaran cabe merah sendiri, mereka tidak terlalu sulit.

BACA JUGA  Telkomsel Luncurkan Layanan Telkomsel 5G di Kota Batam

“ Alhamdulillah, kami aktif mengakses informasi pasar dan kami juga telah bergabung dengan komunitas petani dan pengusaha cabe khususnya cabe merah” jelas Effendi.

Sebelum menutup wawancara, Supatmi selaku penyuluh pertani yang wilayah binaannya di Desa Sri Tunggal menyampaikan bahwa penyuluh pertanian selaku ujung tombak Kementerian Pertanian akan tetap bekerja mendampingi petani di wilayah binaan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. (rls/asf)

BERBAGI

1 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here