bumilampung.com – Generasi Milenial adalah masa depan bangsa masa depan kita.
Karena itu, petani milenial harus cerdas, melek teknologi, melek Information and communications technology (ICT) tahan banting dan yang tidak kalah penting memiliki entrepreneurship yang tinggi.
Hal tersebut disampaikan Dadan Sunarsa selaku Kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung dalam pembukaan Pelatiahan Wirausaha Muda bertempat di P4S Mitra Alam Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu.
Pelaksanaan pelatihan Wirausaha Muda selama 3 (tiga) mulai tanggal 08 s.d 10 Agustus 2019, dengan jumlah peserta sebanyak 20 petani milenial yang berusia 20 – 30 tahun dan berasal dari Kabupaten Pringsewu.
Dalam pembukaan tersebut dihadiri oleh Iskandar Muda selaku Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu beserta jajaran.
“Perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia kini memasuki era revolusi industri 4.0, yakni menekankan pada pola digital economy, artificial intelligence, big data, robotic, dan lain sebagainya atau dikenal dengan fenomena disruptif Inovasi (disruptive innovation) yaitu inovasi yang membantu menciptakan pasar baru, mengganggu pasar yang sudah ada, dan pada akhirnya menggantikan teknologi terdahulu. Menghadapi tantangan tersebut maka diperlukannya generasi milenial melek teknologi, melek ICT tahan banting”, ujar Dadan.
Generasi millenial sangat erat kaitannya dengan Revolusi Industri 4.0 atau Revolusi Industri Generasi ke empat. Dimana revolusi ini menitikberatkan pola digitalisasi dan otomasi disemua aspek kehidupan manusia.
Banyak pihak yang belum menyadari akan adanya perubahan tersebut terutama di kalangan pendidik, padahal semua itu adalah tantangan wirausaha muda atau generasi millenial saat ini, berkenaan dengan hal tersebut, Wirausaha muda saat ini sudah harus siap masuk ke era revolusi industri 4.0.
Sektor pertanian sudah memasuki industri 4.0 yang ditandai babak baru antara lain munculnya KATAM (Kalender Tanam), SI MANTAP (Sistem informasi Pemantuan Tanaman Pangan) , Smart farming, smart green house, autonomous tractor, dan smart irrigation,” ujarnya.
Disisi lain, pelaksanaan pelatihan wirausaha muda dilokasikan di P4S Mitra Alam bertujuan agar peserta pelatihan dapat langsung mengembangkan usahatani/agribisnis/industri perdesaan yang layak ditiru.
Tak hanya itu saja, P4S Mitra Alam merupakan Pusat Pelatihan Pertanian yang Swadaya dan diharapkan dapat menjadi lokasi pelatihan/permaganagan kegiatan magang, berlatih, berkonsultasi, belajar, atau berkunjung.
“Nah, dengan kesuksesan P4S Mitra Mandiri dalam hal berwirausaha Kalkun dapat ditiru oleh 20 orang Generasi Muda yang mengikuti pelatihan ini, tak hanya itu saja nanti peserta akan diseleksi untuk dapat ikut megang/berlatih ke jepang sebagai perwakilan dari Kabupaten Pringsewu”, ujar Dadan.(rls/asf)