LAMPUNG BARAT – Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus mengatakan bahwa kunci sukses untuk membangun pesantren ada tiga. Yakni pengasuh, orang tua dan santri.
“Tiga-tiganya harus saling bahu-membahu,” tegasnya saat menghadiri sekaligus memberikan sambutan pada pengajian Akbar dalam rangka wisuda Khotmil Quran dan Haflah Akhirussanah Pondok Pesantren Daruth Tholibin Serdang Kecamatan Balik Bukit Kabupaten Lampung Barat, Senin (7/5).
Parosil Mabsus menyampaikan menghafal Al Quran itu barokah dunia akherat. Dia berpesan pada seluruh masyarakat serta pemerintah bahwa menghafal Al Quran menjadi fardu kifayah bagi semua umat
. Menghafal diperlukan agar tidak terputus jumlah mutawatir (Sambungan sanad/mata rantai ilmu dari Rasulullah. “Sehingga tidak terjadi penyimpangan dan penggantian kitab suci Al Quran. Generasi pondok ini,” tegasnya.
Karena itu, bupati menilai pentingnya keberadaan lembaga tahfiz quran di sebuah kabupaten. Minimal ada satu lembaga di setiap daerah untuk menjaga kitab suci Al Quran. “Jika dalam suatu kaum ada yang sudah mewakili mutawatir tadi, maka akan putus kewajiban. Tapi kalau tidak ada, maka semuanya bisa kena dosa,” jelasnya.
Pihaknya berharap ilmu yang diperoleh para santri akan menjadi manfaat bagi masyarakat dalam menata kabupaten Lambar. “Karena keberadaaan pesantren juga ikut mengembangkan pendidikan agama di Lambar. Kita harapkan kualitas pesantren serta para santri di Daruth Tholibin semakin meningkat setiap tahunnya,” harapnya.
Bupati juga mengapresiasi kerja keras dan nyata yang dilakukan di pondok pesantren, Hasil ini diperoleh pasti dengan kerja keras. “Pondok sudah menunjukkan eksistensinya dalam pencapaian kerja nyata dalam usaha membumikan Alquran di Lambar. Dan pihak Pemkab Lambar akan senantiasa mendukung usaha-usaha seperti ini, karena telah membantu perwujudan visi misi Pemkab Lambar , Sejahtera dan Religius,” kata dia.
Sekaligus kata dia, dihimbau para orang tua yang hadir untuk merubah orientasi terhadap pendidikan anak. Pendidikan bukan hanya pada akademik saja. Juga harus mengejar pendidikan agama. “Selain pendidikan akademik, pendidikan agama jauh lebih penting buat anak-anak kita. Agar menjadi pribadi yang beraklhak dengan landasan agama,” katanya. (esa/asf)