bumilampung.com – Gubernur Lampung, Ir. H. Arinal Junaidi pada Kamis (3/10/2019) menghadiri kegiatan Konsolidasi Pembangunan Pertanian di Provinsi Lampung.
Acara itu diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung yang dilaksanakan di Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung.
Acara ini juga dihadiri Assisten Bidang Perekonomian, Kepala Dinas Pertanian TPH Provinsi Lampung dan Tim Kartu Petani Berjaya (KPB), Kepala BPTP Lampung, Kepala Dinas Pertanian se- provinsi Lampung dan perwakilan Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (PERHIPTANI) serta Perwakilan Kelompoktani dan KTNA se- provinsi Lampung.
Dalam kesempatan tersebut, Dadan Sunarsa, SP., MM. selaku Kepala BPP Lampung mengundang satu- satunya gubernur di Indonesia yang berlatar belakang pertanian tersebut berkunjung ke Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian, untuk mencicipi aneka olahan ubi kayu yang dibuat Widyaiswara BPP Lampung.
Dadan yang ditemani oleh beberapa orang widyaiswara BPP Lampung, memperkenalkan beberapa aneka olahan ubi kayu yang ada di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian BPP Lampung.
Beberapa olahan tersebut adalah tepung mokaf, brownis casava, stik ubi kayu, getuk gulung, bika ubi kayu, cheesse ubi kayu dan gulakong.
Dari beberapa olahan tersebut, Arinal sangat mengapresiasi Gulakong, atau Gula Singkong.
“ Hasil olahan gula ini sangat bagus. Termasuk dalam upaya pengembangan industri pangan. Apabila ini (gulakong) dapat dikembangkan produksinya, mungkin kita bisa menekan import gula” demikian ujar Arinal.
“ Jadi, jangan Anda berhasil menemukan (teknologi gulakong), tapi tidak dibicarakan dengan pelaku pertanian lainnya. Bisa melalui seminar, pertemuan dengan pengusaha pengusaha!” tambah Arinal.
Arinal juga menyampaikan bahwa teknologi seperti Gulakong ini juga bisa dijadikan sarana bisnis pertanian.
Setelah gulakong, gubernur Lampung yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Lampung ini juga tertarik dengan minuman segar hasil olahan ubi kayu.
Semula minuman tersebut dinamakan Jus Alpukat KW atau Jus Pesa. Namun gubernur kelahiran 17 Juni 1956 ini sangat tidak setuju dengan nama Jus Alpukat KW.
“Enak ini, tapi kok namanya Jus Alpukat KW. KW itu kan Palsu. Citranya saja sudah jatuh. Janganlah pakai nama itu. Jus Pesa-lah bagus. Enak ini!” ujar Arinal.
Sebelum Arinal menutup perbincangannya, Arinal juga menyampaikan, agar Balai Pelatihan Pertanian mampu membuat olahan yang dapat bertahan segar dalam waktu yang agak lama.
“ Karena semua rest area yang ada di tol diperkenankan oleh Ibu Menteri BUMN dan Menteri PU untuk kita menyuguhkan kearifan lokal tentang produk produk yang ingin kita kembangkan.” Demikian Arinal menutup pembicaraannya dan dilanjutkan dengan foto bersama di halaman Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian BPP Lampung. (rls/asf)