Bumilampung.com -guna mengantisipasi penyebaran Virus COVID – 19 yang sedang marak diperbagai daerah se Indonesia, penyemprotan dis inspektan dan pemeriksaan terhadap pendatang berasal dari daerah endemik penyebaran covid-19 Jakarta dan Pulau Jawa dilakukan ditempat pemberhentian kendaraan Terminal tipe B Simpangpropau, Kecamatan Abung Selatan.
Pemeriksaan dan penyemprotan terhadap kendaraan tersebut dilakukan pihak
Dinas Perhubungan dan pihak dinas Puskesmas Kalibalangan Kabupaten Lampung Utara (Lampura), Rabu (1/4). Selain lakukan pemeriksaan dan penyemprotan dis inspektan, pihak dishub dan pihak Puskesmas juga mendata penduduk yang datang dengan harapan melalui kegiatan itu mampu menangkal penyebaran penyakit yang sedang marak belakangan ini. Hanya disayangkan ketika pelaksanaan tersebut para petugas itu tidak membawa peralatan yang memadai tetapi hanya APD (alat perlindungan diri) seadanya seperti masker.
“Hari ini kami dibantu dengan dinas perhubungan provinsi melaksanakan monitoring sekagus pendataan. Namun, tadi cukup disayangkan tenaga medis dari Puskesmas Kalibalangan tidak membawa alat pendeteksi suhu . Padahal sudah diberi kabar jauh-jauh hari, tapi sayangnya saat keperluan begini tidak ada, “ujar Kadis Perhubungan Lampura, Basirun Ali usai melaksanakan peninjauan monitoring dan pendataan warga yang datang dari pulau Jawa, sebagai antisipasi penyebaran covid-19.
Dijelaskannya, dengan keterbatasan alat pengaman itu tentunya pihaknya cukup menyayangkan kejadian tersebut. Pasalnya, dengan kekurangan APD tentu saja dapat menghambat kegiatan yang saat ini sedang getol dilaksanakan oleh jajaran pemerintah daerah setempat .
“Seharusnya mereka siap, karena pemberitahuannya, telah kita informasi sejak lama. Untung ada petugas dari provinsi, mereka bawa alatnya dan digunakan dalam kegiatan ini. Kami berharap kedepan tidak ada lagi kejadian serupa. Bagaimana kegiatan akan berjalan baik kalau peralatanpun tak ada, “jelasnya.
Ditambahkan, Basirun, pendataan warga yang datang juga telah dilaksanakan dibeberapa full bus yang ada dibebeberapa titik. Diantarannya di Rosalia, Desa Candimas, Sinarjaya, Bumiraya, kemudian di Kecamatan Bukit Kemuning.
“Ini sesuai instruksi dari Plt. Bupati Lampura, Budi Utomo, kita harus melakukan pendataan. Dan berdasarkan hasil pemantauan kita hari ini, terbukti banyak warga berdatangan dari pulau jawa karena perusahaan tempatnya bekerja diliburkan sesuai anjuran pemerintah. Inilah yang menjadi perhatian kita, khususnya para pendatang dari daerah endemik corona, “tambah dia.
Ditegaskannya, setelah melaksanakan pendataan, maka pihaknya akan melaporkan kegiatan tersebut kepada satgas percepatan penanganan covid 19 yang ada di wilayah masing – masing warga untuk dapat ditindak lanjuti sesuai protap dan protokol kesehatan yang ada. Guna mengantisipasi penyebaran virus corona di Kabupaten Lampura.
“Kegiatan ini akan kita lanjutkan sampai beberapa hari kedepan, sebagi tindak lanjut instruksi pimpinan. Mulai dari pusat, provinsi sampai didaerah, “tegasnya.
Menurut salah seorang penumpang dari Kediri Jawatimur, Padilah yang menuju Kotabumi, mengatakan dirinya sangat setuju upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah Lampura, dalam mendata para warga yang pulang dari rantauan guna memutus mata rantai penyebaran covid 19.
” Ya saya sangat setuju sekali upaya tersebut, lebih baik mencegah dari pada memgobati, ” Ungkapnya.
Sementara Petugas Puskesmas Abung Selatan, Nina mengakui pihaknya tidak membawa alat pendeteksi suhu tubuh yang digunakan sesuai anjuran yaitu Thermo gun, karena sampai saat ini keberadaannya alat tersebut tidak tahu dimana keberadaan alat tersebut, sehingga hanya membawa alat seadanya.
“Sebenarnya alat itu sudah ada. Tetapi, kini hilang, sehingga tidak ada yang kami bawa meski penting. Jadi kalau tak ada, ya mau bagaimana, “keluhnya.
Terpisah Kepala Puskesmas Kalibalangan Sri membenarkan bahwa Alat Thermo gun hilang di puskesmas dua minggu lalu.
” Ya alat pengukur suhu tubuh hilang dua minggi yang lalu. sedangkan yang satunya lagi rusak karena di pakai terus, ” pungkasnya. (Sab)