BANDARLAMPUNG-Sebelum 5 Januari 2020 batas pengiriman puisi dan kesediaan hadir mengikuti Tegal Mas Island Poetry International Festival, para penyair yang diundang mulai mengirimkan 3 puisi ke panitia.
“Puisi-puisi peserta sudah berdatangan,” ujar Isbedy Stiawan ZS didampingi sekretaris panitia Syaiful Irba Tanpaka, Senin (9/12).
Dikatakan Isbedy, puisi-puisi yang sudah diterima selain dari penyair Indonesia, juga Singapura dan Malaysia.
“Lainnya berjanji akan mengirim sebelum 5 Januari 2020.”
Saat ini penyair yang sudah mengirim puisi dari Medan, Semarang, Lampung, Kepulauan Riau, Jabar, Jakarta, dan provinsi lainnya.
“Semoga sebelum batas waktu, puisi para penyair yang diundang sudah masuk semua. Hal ini untuk mempercepat penerbitan antologi puisi,” lanjut Isbedy..
Menyinggung persiapan, Isbedy menjelaskan, dari panitia sudah siap. Apalagi fasilitas peserta selama acara berlangsung disiapkan pihak Tegal Mas Island, dalam hal ini Thomas Riska.
“Saya juga optimistis Pemprov Lampung dan Pemkab Pesawaran akan mendukung kegiatan sastra bersekala internasional ini,” katanya lagi.
Masih kata Isbedy, festival puisi ini mendapat sambutan posotif dari penyair luar Indonesia dan dalam negeri. Banyak yang bertanya cara mendapatkan undangan. Karena yang pertama ini, panitia memilih penyair dan bukan mengkurasi puisi ada yang paham.
“Tapi ada juga yang ingin hadir sebagai pelancong, berbiaya sendiri untuk penginapan,” jelas Isbedy.
Pemilihan penyair, bagian dari menjaga kuota yang disepakati. Selain itu, yang diundang adalah penyair yang sudah terpilih dan tak asing di ranah sastra berbagai negara.
Itu sebabnya, masih kata dia, panitia meminta bantuan untuk merekomendasi beberapa penyair yang bisa didata.
“Alhamdulillah, sampai kini persiapan sebagai penyelenggara sudah baik. Kami juga sudah cek lokasi di Tegal Mas Island, Sabtu (7/12) didampingi ibu Hensilyana,” ujarnya.(rls/een)
