BERBAGI
Zulkifli Hasan

LAMPUMG SELATAN – Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, dalam sebuah pidato yang viral di media sosial baru-baru ini, menuai respons keras dari sejumlah kepala desa (kades) di Lampung Selatan.

Dalam pidatonya, Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas menyebut bahwa kepala desa lebih memikirkan pilkada daripada nasib petani. Ucapan ini dianggap menyinggung dan merendahkan upaya para kepala desa yang selama ini telah berupaya mendukung petani di wilayahnya.

Dalam potongan video berdurasi 30 detik yang beredar, Zulhas menyatakan bahwa para kepala desa lebih fokus kepada pilkada karena, menurutnya, pilkada memiliki “duit”, sementara petani dianggap tidak memiliki keuntungan finansial.

BACA JUGA  Program UHC Lampung Selatan: Jaminan Kesehatan untuk 99,29% Warga

Pidato tersebut disampaikan Zulhas dalam acara pertemuan dengan petani di Kecamatan Natar pada Minggu (10/11/2024) lalu.

“Kades-kades banyak mikirin pilkada, Pak, bukan mikirin petani. Betul enggak? Iya, kan? Petani, petani enggak ada duitnya, pilkada ada uangnya,” ucap Zulhas dalam pidatonya.

Pidato tersebut langsung disambut oleh beragam reaksi dari kepala desa, yang merasa pernyataan Zulhas kurang pantas diucapkan oleh seorang pejabat tinggi negara.

Beberapa kepala desa yang ditemui pada Senin (11/11/2024) menyatakan kekecewaannya dan berharap agar Zulhas meminta maaf atau memberikan klarifikasi terkait ucapannya tersebut.

Seorang kepala desa yang enggan disebut namanya menyayangkan pernyataan tersebut, yang dianggap tidak menghargai upaya kepala desa dalam memajukan sektor pertanian di desa mereka.

BACA JUGA  Mantan Kepala Bapenda Pringsewu Didakwa Korupsi BPHTB, Pengacara Klaim Dakwaan Prematur

“Kami sudah membangun jalan usaha tani atau akses ke wilayah hasil bumi. Termasuk P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) untuk irigasi,” ujarnya.

“Kalau bicara masalah pupuk subsidi, kades malah tidak pernah dilibatkan oleh toko dan kios. Jadi, kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” tambahnya.

Beberapa kepala desa lainnya menilai bahwa sebagai seorang pejabat dan tokoh senior, Zulhas seharusnya bersikap lebih bijak dalam berbicara di hadapan publik, mengingat posisinya sebagai tokoh panutan di tengah masyarakat Lampung Selatan.

“Beliau sudah sepuh, tokoh pula, seharusnya berbicara dengan cara yang santun dan sejuk. Kita bangga dengan prestasi beliau di pemerintahan, namun sangat disayangkan jika beliau tidak menunjukkan sikap yang bijaksana dalam menyampaikan pendapatnya,” ujar salah seorang kepala desa lainnya.

BACA JUGA  Apel Akbar Bersama Calon Bupati Nanang Ermanto, di Hadiri Ribuan Masyarakat

Para kepala desa di Lampung Selatan merasa bahwa pidato Zulhas tersebut menciderai hubungan baik antara pemerintah dan masyarakat desa, khususnya para kepala desa yang selama ini bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraan petani di daerahnya.

Mereka berharap, pidato ini tidak hanya dijadikan sebagai bahan pembelajaran, tetapi juga sebagai pengingat agar komunikasi antara pejabat dan masyarakat lebih saling menghormati dan mendukung upaya kemajuan bersama.(red).

 

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here