BERBAGI

Lampung Barat – Profesor Mahfud MD, mendapat gelar Batin Sai Bani Ni Hukum. Gelar yang dimaksud diberikan oleh
Sultan Pangeran Raja Selalau Pemuka Agung Dengian Paksi Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan ke-23 Brigjend (Purn) Drs. Edward Syah Pernong, SH. di Lamban Gedung Kepaksian Pernong saat kunjungan kampanye terbuka, Kamis 25 Januari 2024.

Dalam Sambutannya Mahfud MD yang merupakan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut tiga (3), diusung partai PDI Perjuangan, berpasangan dengan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo mengatakan, Lampung Barat adalah percampuran yang sangat harmonis antara perpaduan adat Kebiasaan yang sangat tinggi Menjunjung nilai-nilai luhur Keperkasaan Dengan warna islami agama islam, ada sholawat doa dan mengaji.

BACA JUGA  Tim Advokasi Paslon 01 Sesalkan Pernyataan Cawabup 02 di Debat Kedua

“Adat istiadat seperti ini sangat penting bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia, Karena terkadang bagi Aliran Keras islam tidak boleh di campur dengan adat,sehingga apa-apa di anggap bid’ah, Syirik dan sebagainya,” kata Mahfud MD yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan tersebut.

Lanjut dia, dalam islam itu sendiri ada dalilnya jika adat-adat itu Menjadi Hukum islam, yang menjadi petunjuk dan pedoman bagi umat islam itu sendiri.

BACA JUGA  PTPN I Regional 7 Raih SNI Award 2024

Sementara di tempat yang sama Pangeran Edwarsyah Pernong menjelaskan, Arti dari pada Gelar yang telah di Berikan kepada Mahpud Md.

“Batin Perkasa Sai Bani Ni Hukum ialah Seorang Bangsawan yang Keras Dan perkasa di Bidang Hukum Tidak Neko-neko Lurus dan Amanah dalam Menjalankan Tugas Negara Republik Indonesia. Dan gelar ini patut dan cocok bagi beliau,” jelasnya.

Selain pemberian gelar atau adok, profesor Mahpud juga diberi Lencana Emas ‘AUR SEBATANG DI TENGAH PADANG. Sebagai Bangsawan Tinggi di skala brak Kepaksian Pernong,Yang Memiliki Rekam jejak Integritas yang tinggi dalam menjalankan tugasnya Kokoh Amanah Bangsa Maka di Anugerahi Lencana Emas AUR SEBATANG DI TENGAH PADANG.

BACA JUGA  Sinergi Hijau: SPN Polda Lampung Tanamkan Ilmu Pertanian Demi Ketahanan Pangan

“Aur Sebatang di Tengah Padang Adalah Cicca (Moto) Dari pagaruyung Pada saat Berdirinya Paksi Pak Skala Brak, Yang artinya Bambu yang Bertegak Kokoh di Tengah Padang yang Luas,Tidak Goyang di Tengah Padang Tidak goyang diterpa Angin, Seperti Halnya Karakter dan integritas dalam Menjaga keadilan dan Kemanusiaan,” ujar Edwarsyah.(rls)

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here