LAMPUNG UTARA– Viral di Media sosial video mobil truk menggunakan teng dobel dan diduga mengunakan bacode palsu sedang mengecor BBM jenis solar subsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24.345.117 di Desa Sukamenanti Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara.
Vidio dengan durasi hampir satu menit itu memperlihatkan modus penyelewengan BBM Subsidi dengan cara mengunakan kendaraan truk yang tankinya terlihat sudah di modifikasi.
Menanggapi video viral dan laporan masyarakat media ini coba melakukan penelusuran ke SPBU 24.345.117 di Desa Sukamenanti Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara, dan di terima langsung oleh Beni selaku pengawas SPBU.
Kepada media ini Dia mengatakan bahwa didalam video viral itutidak benar, dan tidak ada orang yang mengecor berulang kali
” saya siap menjelaskan seandainya kami nanti di panggil atau di periksa pertamina dan pihak berwajib” ujar dia.
Sementara Cherli Owner SPBU 24.345.117 mengaku tidak pernah memerintahkan karyawan untuk menjual minyak dengan pihak tertentu
“saya selaku Owner tidak pernah memerintahkan karyawan saya untuk membuka pengecoran, ntah kalau saya tidak tahu karena saya juga jarang di tempat apa lagi sekarang saya berada di bandar lampung” elak dia.
Dia meminta untuk tidak diberitakan dan di sebar luaskan, karena kata dia semua urusan bisa diselesaikan.
“tolong Bang kalau bisa berita ini jangan mencuat atau sampai viral, karena tidak ada urusan yang tidak selesai, kalau bisa urusan besar kita kecilkan dan urusan kecil kita hilangkan” pinta dia.
Persoalan bahan bakar jenis solar yang sering kosong di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24.345.117 di Desa Sukamenanti Kecamatan Bukit Kemuning Kabupaten Lampung Utara seakan tak ada habisnya, maraknya dugaan pengecoran BBM bersubsidi jenis Solar di SPBU 24.345.117 menggunakan tangki mobil modifikasi dan mengisi berulangkali dan Barcode palsu.
Tokoh masyarakat Bukit kemuning mengatakan bahwa masih SPBU 24.345.117 sudah lama melakukan praktek curang tersebut tanpa adanya tindakan tegas dari Pertamina maupun Aparatur Penegak Hukum (APH) setempat.
Dalam keterangannya kepada media pada selasa (02/07/2024), tokoh masyarakat yang tidak ingin di sebutkan namanya mengungkapkan kesedihannya atas situasi ini. “Jujur saya sedih mendengar situasi ini. Jangan korbankan masyarakat banyak hanya demi untuk memperkaya diri sekelompok orang, ini tidak bisa dibiarkan,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa sering terjadi kekosongan BBM bersubsidi jenis Solar dan pertalite diduga karena pengecoran besar-besaran oleh mafia BBM di SPBU, mengakibatkan stok BBM habis dan masyarakat umum tidak terlayani.
“Ini sangat merugikan masyarakat. Mafia pengepul BBM subsidi jenis Solar tidak akan berani melakukan pengecoran skala besar dengan menggunakan tangki mobil yang sudah dimodifikasi tanpa adanya kesepakatan dengan pihak SPBU,” jelasnya.
Menurutnya, jika hal ini benar terjadi, maka sudah menjadi tugas dan tanggung jawab pihak kepolisian untuk menindaklanjutinya.
“Ini tindak pidana, ada pasalnya. Saya minta Polda Lampung untuk menindak tegas jika indikasi kuat adanya mafia BBM di balik rangkaian peristiwa ini,” tegasnya.
Selain itu, masyarakat juga menyoroti lemahnya pengawasan dari SKK Migas, terutama pihak Pertamina. “Team SKK Migas juga harus proaktif mengontrol setiap SPBU yang nakal bukan malah tutup mata membiarkan hal ini terus terjadi,” pungkasnya.
Kami sebagai masyarakat kecil berharap adanya tindakan tegas dari pihak berwenang untuk menangani masalah ini demi kepentingan masyarakat luas. Ia mengingatkan bahwa tindakan ilegal seperti ini tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga mencoreng nama baik institusi yang seharusnya mengawasi distribusi BBM bersubsidi.(Tim).