BERBAGI

Bumilampung.com – Tumbuhkan minat dan semangat kelompok santri tani milenial dalam pengembangan pertanian di Lampung.

Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung bersama SMK Pembangunan Pertanian (PP) Negeri Sembawa sebagai unit pelaksana teknis Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) Pertanian Kementerian Pertanian, me-launching bimbingan teknis (Bimtek) peningkatan kompetensi kelompok santri tani milenial (KSTM) di Lampung Tengah.

Acara dipusatkan di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Sa’adah – Gunung Sigih, Lamteng, Kamis (4-5/4/2019).

Kepala SMK PP Negeri Sembawa Ir. Mad Tabi’i M.P., mewakili Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian mengatakan, bahwa berdasarkan MoU antara Kepala Badan Penyuluhan SDM Pertanian Kementerian Pertanian dengan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) yang merupakan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dalam rangka pengukuhan kelompok santri tani.

“Pemerintah melalui Kementerian pertanian bermaksud melibatkan organisasi kemasyarakatan ini, dalam rangka pembangunan pertanian secara keseluruhan,” ucapnya.

Dikatakannya, organisasi NU merupakan organisasi yang besar, dan memiliki masa yang cukub besar. Diharapkan NU juga bisa peduli untuk pengembangan pembangunan pertanian. Salah satunya yang dilakukan saat ini adalah penumbuhan kelompok santri tani milenial.

“Jadi adek-adek disini, selain bisa menimba ilmu di pesantren, juga bisa menimba ilmu untuk kepentingan hidup dirinya di masyarakat, khususnya untuk sektor pertanian,” jelasnya.

BACA JUGA  Dari Gedung Gumanti Menuju Jagung Organik 

Lanjut dikatakannya, saat ini, salah satu tantangan di bidang pertanian adalah menurunnya minat generasi muda di sektor pertanian. Karena kita tahu, kalau kita bicara tani, pikirannya pakai capil, kulitnya hitam, kerjanya di lumpur. Itu gambaran petani masa lalu.

“Nah kita harapkan kedepan itu, petani milenial dia punya gambaran lebih baik, dan sejahtra hidupnya. Dan itu sudah ada contoh-contohnya. Jadi petani-petani jaman Now, itu bisa bertani tanpa harus memegang tanah. Nah ini kedepannya kita harapkan adek-adek dari pesantren ini, bisa mengembangkan pertanian ini, yang bisa mensejahtrakan kehudupannya,” terangnya.

Masih katanya, memang apa yang kita lakukan hari ini, barangkali merupakan bagian dari proses menuju usaha. Jadi program penumbuhan kelompok tani milenial ini, bisa menjadi cikal bakal penumbuhan ekonomi di pesantren-pesantren.

“Perlu saya samaikan launching yang kita lakukan saat ini merupakan program untuk empat Provinsi. Sumsel, Babel, Bengkulu dan Lampung. Launchingnya hari ini. Dan dipusatkan di sini. Suatu kehormatan di lampung bisa di launching di sini ponpes Darus Sa’adah,” bebernya.

Ditambahkannya, perlu kita sampaikan bahwa hibah kementrian yang di titipkan ke kami adalah penumbuhan kurang lebih ada 220 kelompok. Masing-masing kelompok anggotanya kira-kira 20 sampai 30 orang.

BACA JUGA  Komitmen Enesis Group untuk Konsisten Inovasi Hadirkan Tiga Produk

Jadi tiap kelompok di wakili oleh 10 orang untuk mengikuti bimbingan teknis. Diharapkan 10 orang ini, nantinya bisa menularkan pemahamannya kepada teman-temannya.

Jadi untuk provinsi lampung sendiri, kurang lebih ada 100 santri tani, yang kita harapkan bisa tumbuh di pesantren pesantren. Ada 9 program Kabupaten yang dipilih BPP Lampung, sebanyak 100 kelompok.

Dalam rangka transparansi perlu kami sampaikan, bahwa masing-masing kelompok itu, akan mendapatkan berupa bibit ayam sebanyak 500 ekor, bantuan makanan 1 ton, bantuan obat-obatan, vitamin dan vaksin.

“Mudah-mudahan stimulan ini, bisa mendorong adek-adek sekalian di pesanteren. Bisa mengembangkan bidang pertanian ini, menjadi sarana untuk menumbuhan kemandirian secara ekonomi,” harapnya.

Dalam kesempatan yang sama, mewakili Bupati Lamteng Loekman Djoyosoemarto, S.Sos., Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Syahreza, SH., MM., menyampaikan apresiasi kepada panitia penyelengara atas terlaksananya kegiatan bimbingan teknis kelompok santri tani milenial (KSTM) di Lampung Tengah.

Dengan adanya kegiatan semacam ini, tentu akan meningkatkan keratifitas para santri. Karena selain mendapat ilmu agama di ponpes, para santri juga akan mendapat ketrampilan bertani.

Apalagi saat ini kita telah memasuki industri 4.0 Dimana kita dituntut untuk menguasai bidang bidang teknologi. Dengan adanya kegiatan semacam ini kedepan para santri bisa meningkatkan potensinya, khususnya dalam bidang bertanian, mengingat Lamteng merupakan lumbung pangan provinsi.

BACA JUGA  30 Siswa SMP Al Azhar 3 Bandar Lampung Belajar Hidroponik di BPP Lampung

Ditangan santri, saya berharap peningkatan pertanian kelak di lamteng bisa lebih baik dan mampu mensejahterakan masyarakat.

Bukan hanya itu saja, bimtek kstm yang juga di berikan bantuan berupa bibit ayam kepada santri, diharapkan bisa menjadi bekal bagi santriwan dan santriwati dalam bermasyarakat yang akan datang.

“Kegiatan ini tentu sangat positif sekali, untuk bekal dalam berwira swasta dan berwira usaha. Harapan saya untuk adek-adek santri yang mengikuti launcing ini, bisa mengembangkan ternak ayam ini sampai berkembang, bukan hanya mati disini. Tapi bisa di gulirkan kembali kepada ponpes lain,” ucapnya.

Ditambahkannya, apalagi program ini saya lihat dan dengar ada 4.000 ribu kelompok, pemerintah daerah melalui Kementerian Pernainan Republik Indonesia digulirkan tahun ini.

“Di Lampung ini ada 20 kelompok, mudahan ini bisa bermanfaat bagi santri kita yang ada di Lamteng,” pungkasnya.

Pengurus Ponpes Darus Sa’adah Mukhsin Abdillah menyampaikan, agar kiranya santri yang ada, mengikuti kegiatan bimtek yang di selenggarakan. Sebab, kegiatan yang di berikan akan menjadi bekal dan ilmu bagi santri.

“Kegiatan ini tentu sangat bermanfaat bagi santri, saya minta santri mengikuti kegiatan sampai selesai,” tutupnya.(asw/asf)

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here