BERBAGI

Bumilampung.com – Dw (24) Warga Desa Jojog, Kecamatan Pekalongan, Kabupaten Lampung Timur (Lamtim), mendapatkan perilaku tak wajar saat melakukan pengobatan alternatif yang berada di Desa Jojog.

Kronologis kejadian, Dw yang sudah menikah selama 7 tahun belum dikarunia keturunan, hendak melakukan pengobatan alternatif kepada Sukijo (Tukang Pijat), untuk mendapatkan keturunan, namun tidak disangka saat melakukan pengobatan Dw diperlakukan tidak wajar oleh Sujiko.

Diceritakannya, awal kunjungan dengan sengaja Sukijo menyentuh kemaluan DW. Dan kunjungan kedua Sukijo lebih berani dikarenakan ia sempat memasukan tangganya ke lubang kemaluan Dw, bukan hanya itu saja di hari kujungan ke tiga perlakuan Sujiko lebih beringas tak mengenal umur, lagi ia meminta kepada Dw untuk memegang kemaluannya sampai mengeluaran cairan di kemaluanya.

BACA JUGA  Kapolda Lampung Tegaskan Netralitas Polri Harga Mati, Demokrasi Harus Terjaga

“Awal mula biasa dan wajar perut yang dipijat Mas. Namun lama kelamaan Sukijo mulai berani melakukan tindakan yang membuat saya tidak nyaman, Ia mulai membuka celana dan meraba tubuh saya hingga kemaluan saya ,” Kata dia.

Bukan hanya itu, tindakan pelecehan sexsual yang dialami DW itu bukan hanya satu kali, namun berulang kali saat melakukan pijat dirumahnya tersebut.

“Saya tiga kali mas sudah kesana, perilakunya sama dengan kunjungan pertama dan kedua. Yang ketiga itu saya diminta pihak oknum anggota kepolisan untuk mencari bukti tindakan Sukijo, kelakukanya terhadap saya lebih parah lagi makanya saya takut mas trauma dengan perilaku, bagaimana saya melapor ke pihak kepolisan sepertinya sama saja sudah lebih dari seminggu kejadian ini tidak ada tindakan, katanya kurang bukti. Masak saya harus di lecehkan terus dikarenakan kurang bukti saya cuma minta penindakan kepada Sukijo tukang urut itu agar tidak ada lagi korban seperti saya ini,” kata dia.

BACA JUGA  Bawaslu Lampung Utara Resmi Laporkan Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Ia juga mengatakan, mendapatkan ancaman dari Sukijo agar tidak memberitaukan kepada suaminya terkait perilakunya terhadap dirinya.

Dwi Hermawan (suami), sebelumnya tidak curiga dikarenakan keluar dari kamar istrinya biasa-biasa saja.

Namun pada kunjungan ketiga kalinya mau kembali berobat, Dw (istri) menolak dan mengatakan takut dan teraum bila berobat kembali disana.

“Saya terheran mas kepada istri kenapa takut mau berobat disana, setelah saya minta untuk jujur. Istri saya berbicara saat dipijit semua badan di raba dan sempat tangan masuk disitu (kemaluan, red). Saya langsung melapor ke pihak kepolisan tapi hingga saat ini tidak ada penindakan terkait persoalan itu. Saya kecewa mas kenapa tidak ada tindakan sama sekali terkait persoalan ini,” ungkapnya.

BACA JUGA  Kadus Dusun 7 Kampung Bonglai Ajak Masyarakat Gotong Royong

Di tempat yang berbeda Sukijo (Tukang pijit), menapik semua tuduhan yang ditujukan kepada dirinya, pengobatan alternatif ini tidak seperti itu, itu tidak bener.

“Semua tuduhan itu tidak benar, saya melakukan pengobatan itu menyetuh tubuh pasien hanya dari kaki hingga lutut saja, tidak ada yang sampai saya telanjangi itu tidak benar itu fitnah. Apalagi sampai menyetuh kemaluan pasien, banyak yang sudah berobat disini boleh di tanya kepada mereka apa saya sentuh,”tepisnya. (ars/asf)

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here