TULANG BAWANG – Petani jagung di Kampung Tridarma Wirajaya, Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulangbawang mengeluhkan harga yang tidak sesuai dengan harapan mereka, akhirnya meski tidak rela, para petani jagung ini menyerah untuk menahan hasil panennya untuk tidak dirontokan. Kekecewaan ini dilantarkan karena harga jagung sebelumnya mencapai Rp. 5.000 per Kg, akan tetapi sekarang ini menurun dibawah harga biasanya.
Ponijan petani jagung di Kampung setempat menuturkan, situasi demikian akan berimbas kepada tidak akan menanam jagung kembali diwaktu musim tanam berikutnya. Meski Kementerian Pertanian berharap adanya peningkatan swasembada jagung yang berkaitan dengan pencanangkan Upaya Khusus (Upsus) peningkatan hasil jagung.
“Saya hanya memiliki tanah 0,5 Ha, awalnya merupakan kebun karet. Karena karet usia sudah tua dan harga karet yang murah, maka kebun tersebut saya tebang. Kemudian saya tanami jagung, karena Pemerintah melalui Dinas Pertanian menginstruksikan untuk menanam jagung,” jelasnya.
“Tapi setelah saya mengikuti saran Pemerintah, bukannya harga bagus malahan harga semakin turun. Sehingga hasil panen tidak dapat memenuhi hasil yang diinginkan,” timpal dia.
Sebagai petani jagung dirinya berharap kepada Pemerintah untuk meningkatkan harga jagung agar tinggi, sehingga petani jagung akan bersemangat dan hidup sejahtera. “Kami petani jagung juga ingin hidup yang sejahtera dapat menyekolahkan anak-anak, seperti petani – petani lainnya yang sejahtera,” tukasnya. (mad/een)