LAMPUNG BARAT – Kapolres Lampung Barat (Lambar) AKBP Tri Suhartanto merespons langkanya tabung gas elpiji 3 Kg. Dia memerintahkan kasat Intel dan Kasat Reskrim agar mendalami dan menindaklanjuti permasalahan elpiji 3kg.
Dia juga mengimbau masyarakat melapor bila terjadi pelanggaran hukum. “Apabila masyarakat mengetahui adanya pidana atau ada pelanggaran terkait gas elpiji 3kg agar segera laporkan,” tandasnya.
Dikatakan, penegak hukum telah menyiapkan pasal untuk menjerat oknum yang bermain atas langkanya gas epiji 3 Kg.
Dia menyebut ancaman bagi yang bermain-main dengan konversi minyak ke gas itu, yakni hukuman lima tahun kurungan atau denda Rp50 miliar.
Ada dua modus yang dimainkan oknum yang tak bertanggungjawab sehingga merugikan penerima manfaat atau konsumen.
“Untuk tindak Pidana Pengoplosan/KW dapat dikenakan Pasal 53, 54, 55 UU No. 22/2001 tentang Migas. Pasal 62 ayat 1 UU No. 01/1999 tentang Perlindungan Konsumen. Pasal 32 ayat 2 Jo Pasal 30 UU No. 02/1981 tentang Metrologi Legal. Ancaman hukuman 5 tahun dan denda Rp50 milyar,” ujar Kapolres.
Pihaknya juga telah menyiapkan pasal bagi oknum yang melakukan penimbunan. “Untuk tindak pidana penimbunan/penyimpanan dapat dikenakan pasal 107 jo pasal 27 ayat 1 UU No.7/ 2014 tentangg Pedagangan. Ancaman hukuman penjara 5 Tahun dan denda Rp50 Milyar,” tandasnya.
Sementara itu, Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Lambar menggandeng Pertamina Bandar Lampung menggelar Operasi Pasar (OP) gas elpiji dalam pengawasan tersebut di Pasarliwa Kelurahan Pasar Liwa, Balikbukit, Selasa (4/9).
Itu dilakukan untuk merespon kelangkaan elpiji 3kg sejak beberapa pekan terakhir.
Tak pelak, OP diserbu warga. Antrean warga pun mengular. Mengingat sejak sepekan terakhir konversi minyak ke gas itu sukar didapat. Dan harga mencapai Rp30 ribu per tabung 3Kg.
Kabid Perdagangan Diskoperindag, Sri Hartati kepada wartawan mengatakan 560 tabung melon disiapkan dalam OP itu.
Harga sesuai HET, Rp19 ribu pertabung di Balikbukit. OP bakal dilangsungkan lima hari di lima kecamatan.
“UntukWay Tenong Senin (3/9), dan akan dilanjutkan besok di Pasar Betung Sekincau, Kamis (6/9) di Pasar Sebelat Sukau, dan terakhir hari Jumat (7/9) di Talang Semarang kecamatan Air Hitam,” bebernya.
Diketahui, sejak sepekan terakhir terjadi tabung gas elpiji 3Kg di seputaran Kelurahan Waymengaku Kecamatan Balikbukit Kabupaten Lampung Barat membuat warga menjerit. Kelangkaan juga terjadi di Padangcahya.
Harga variasi, Rp25 ribu per tabung melon itu. Bahkan mencapai 30 ribu per tabung. Pasalnya, beberapa minggu ini gas elpiji sukar didapat.
“Saya sudah keliling mencari gas elpiji tapi tidak mendapatkannya, saya tidak tahu apa sebabnya gas susah didapat. Yang jelas kami kesulitan dalam mencari gas tersebut,” ungkap Elis.
Dia juga mengatakan, dari kelangkaan gas elpiji tentunya akan berimbas kepada masyarakat khususnya masyarakat kecil yang hanya mampu membeli gas elpiji 3 kilo gram.
“Tapi saya sedikit heran di tengah-tengah langkanya gas elpiji 3 kilo gram ternyata masih ada salah satu warung yang memiliki stok cukup banyak, dan dijual dengan harga yang cukup fantastis mencapai Rp30.000 per tabung. Tapi daripada tidak masak ya tetap kita beli saja walaupun harganya mahal. Tapi kami berharap kepada pemerintah untuk krocek untuk menhindari adanya penimbunan, demi mencari keuntungan yang besar,” tutupnya. (esa/asf)