BUMILAMPUNG.COM– Mahasiswa KKN Universitas Lampung Periode 1 tahun 2024 kampung Gunung Sari, memperkenalkan digital marketing kepada pelaku UMKM kampung Gunung Sari.
Kampung Gunung Sari memiliki beberapa pelaku UMKM baik dalam segi jasa maupun penjualan produk, salah satu produk UMKM yang dinilai memiliki peluang besar dalam menciptakan daya minat beli konsumen yaitu jamu dan keripik yang dikelola oleh Ibu Siti.
Dibalik cerita mulainya Ibu Siti berjualan jamu dan keripik terdapat kisah yang menginspirasi, pada tahun 2015 ibu Siti terkena musibah yang mengakibatkan tangannya patah dan tidak bisa melakukan pekerjaan sebelumnya yaitu berkebun, kemudian kerabat buk Siti lalu menyarankan untuk membuat jamu.
“Ipar saya ngajarin buat jamu, karena saya gak bisa kerja lagi di ladang, katanya dari pada saya bingung dan gak bisa ngapa-ngapain lebih baik buat jamu, karena disini banyak tanaman rempah – rempah yang bisa dimanfaatkan jadi bahan jamu,” kata siti.
Kisah inspiratif ibu Siti yang masih ingin membantu perekonomian keluarganya, meskipun sedang mengalami musibah dapat memberikan banyak motivasi untuk memulai usaha dengan keadaan apapun asal ada keinginan untuk memulai dan berusaha.
Salah satu program kerja yang diusung oleh mahasiswa KKN Unila di kampung Gunung Sari, yaitu membantu pemasaran produk usaha dengan media sosial atau memperkenalkan digital marketing untuk memperluas jangkauan konsumen, program kerja ini dibantu oleh Ni Komang Ayuni mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis selaku penanggung jawab program kerja di bidang ekonomi.
Ayuni menilai kurang luasnya pemasaran produk UMKM di Kampung Gunung Sari dan akhirnya tersusunlah program kerja ini. Pelaksanaan program kerja ini dimulai dengan pembuatan akun media sosial yaitu tiktok, instagram dan facebook serta pendaftaraan lokasi pada google maps untuk memudahkan calon konsumen mencari rumah ibu Siti yang dijadikan tempat usaha. Selain membuat akun media sosial mereka membantu untuk pembuatan logo dan juga nama produk yang lebih menarik dengan tujuan meningkatkan minat beli konsumen. Produk jamu dan keripik ini diberi nama “Kristimusti” nama ini diambil dari singkatan produk yang dijual oleh ibu siti yaitu keripik singkong dan pisang serta jamu.
Daya tarik lainnya, adalah semua produk yang dijual masih diproduksi secara tradisional, maka mereka juga membuat konten yang menampilkan pembuatan produk kemudian diunggah dalam akun media sosial yang sebelumnya dibuat.
Editor Habibi Adi putra