BERBAGI

Bumilampung.com – Booming jagung di provinsi Lampung hampir merata seluruh kabupaten dan akan mencapai puncaknya bulan ini.

Seperti halnya di Desa Margomulyo, Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan akhir bulan Februari puncak panen mencapai 1.241 Ha. Mulai panen sejak awal bulan Februari 2019 hingga akhir bulan februari 2019.

Varietas yang biasa ditanam petani adalah Hibrida, BIMA, NK, pioner, ADV dengan hasil produksi sekitar 7-8 ton per ha.

Edy Yanto, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura menyatakan bahwa Provinsi Lampung pada bulan Akhir bulan februari 2019 melakukan panen serentak di 13 Kabupaten/kota dengan total luasan 76.428 ha.

Dari data tersebut diantaranya Kabupaten Lampung Selatan dengan luasan 4.241 ha, Kabupaten Pringsewu dengan luasan 3.006 ha, Kabupaten Mesuji dengan luasan 41 ha, Kabupaten Lampung Timur dengan luasan 40.239 ha, Kabupaten Pesawaran dengan luasan 7.887 ha, Kabupaten Tulang Bawang Barat dengan luasan 580 ha, Kabupaten Lampung Tengah dengan luasan 13.155 ha, Kabupaten Tulang Bawang dengan luasan 365 ha, Kabupaten Way Kanan dengan luasan 1.274 ha, dan Kabupaten Lampung Utara dengan luasan 5.641 ha.

BACA JUGA  BPP Lampung Jadi Tuan Rumah Temu Profesi IWI Cabang Kementerian Pertanian

Menurutnya, untuk menjaga stabilisasi harga di tingkat produsen, pemerintah telah menetapkan harga acuan pembelian sebesar Rp 3.150 per kilogram. Penetapan ini dilakukan melalui Permendag Nomor 27/M-DAG/PER/5/2017 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen.

Namun disisi lain pemerintah belum dapat mengontrol stabilisasi harga dikarnakan kelompok tani lebih memacu kepada pengepul yang terdapat di wilayah masing-masing.

Pada lokasi yang berbeda Robinsis, kepala UPTD Pelaksana Penyuluhan Pertanian Kecamatan Jatiagung menyatakan bahwa petani biasa menjualnya melalui pengumpul atau pabrikan, panen tersebut dilakukan oleh Kelompok secara manual dengan upah kupas mencapai Rp 5 ribu per karung. Sedangkan harga yang diterima petani adalah Rp 2.500 per kilogram per Selasa tanggal 19/02/2019 (red. Kemarin).

BACA JUGA  Juara Umum Pra Porwanas 2021, Kado Terindah Untuk Supryadi Alfian

Dia menambahkan bahwa panen jagung untuk wilayah Margomulyo pada minggu ke tiga bulan Februari 2019, merupakan puncak panen dan kedepannya produktifitas panen akan menurun, untuk menyikapi hal tersebut akan dilaksanakan tanam jagung kembali Tanpa Olah Tanah (TOT) agar produktivitas meningkat terus.

Peranan sektor pertanian sendiri berpengaruh penting dalam memberikan kontribusi pembangunan pertanian agar pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan petani bisa tercapai sesuai yang diharapkan.

BACA JUGA  30 Siswa SMP Al Azhar 3 Bandar Lampung Belajar Hidroponik di BPP Lampung

Dukungan pemerintah kepada petani dalam bentuk apapun sangat dibutuhkan baik bantuan benih, pupuk maupun saprodi lainnya terus ditingkatkan.

Para petani bersemangat dalam melakukan budidaya tanaman jagung berkat pendampingan dan dukungan PPL atau penyuluh pertanian lapangan dan Babinsa terus dilakukan pendampingan kepada petani untuk menanam ketiga sumber makanan pokok yaitu padi, jagung dan kedele tersebut dalam upaya khusus mewujudkan swasembada pangan khususnya di desa Margomulyo Kecamatan Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan,” tutur Robinsis kepada Balai Pelatihan Pertanian Lampung.

Pada kesempatan lain, Sijah PPL dari Desa Margomulyo menyatakan siap membantu pemerintah dalam mengembangkan sektor pertanian, produksi jagung semakin meningkat bila diikuti dengan penggunaan teknologi l.

“Dan kami yakin produksi jagung pada tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu,” pungkasnya. (rls/asf)

BERBAGI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here