BUMILAMPUNG.CO.ID, LAMSEL – Plt Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto bersama Ditjen prasarana dan sarana pertanian (PSP) Kementerian Pertanian RI, Ir. Pending Dadih Permana, melakukan panen raya padi, di Desa Pulau Jaya, Kecamatan Palas, Lamsel pada Jum’at (02/11/18).
Pada kesempatan itu Nanang Mengatakan sebagai salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung yang menjadi Lumbung padi, Kabupaten Lampung Selatan patut berbangga. Karena itu, pada panen raya ini hendaklah semakin memicu semangat untuk lebih meningkatkan hasil pertanian.
“Program Upaya Khusus (UPSUS) yang di canagkan oleh kementan RI ini, mudah-mudahan dapat mendorong semangat para petani yang ada di lamsel, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya,” kata Nanang
Di tempat yang sama Ditjen prasarana dan sarana pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Ir. Pending Dadih Permana menuturkan, di Indonesia ada 17 Provinsi sebagai lumbung penghasil beras terbesar, salah satunya adalah Provinsi Lampung.
Karena itulah pemerintah terus berupaya meningkatkan prasarana serta sarana pertanian yang dibutuhkan disetiap pertanian tersebut.
“Kecamatan Palas merupakan lumbung penghasil beras terbesar di Lampung, sedangkan Lampung masuk salah satu lumbung terbesar di indonesia. Maka keliru jika negara tidak hadir diantara itu,” tuturnya.
Dirinya juga berpesan, agar para petani membuat sebuah lembaga pertanian. Dengan maksud, apa yang sudah di programkan oleh pemerintah pusat dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Ia juga berjanji akan segera membangun tempat pengelola padi, sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh para petani.
“Agar program tersebut berjalan dengan maksimal, secepatnya kita akan membangun tempat penggilingan padi. Dan untuk masalah pengairan, Alhamdulilah petani disini tadi sudah ada yang mau menghibahkan tanahnya untuk dibangun sebagai penandah air hujan, namun untuk verifikasi dalam pembuatannya harus sesuai,” pesan pending.
Hal serupa disampaikan oleh Anggota Komisi IV DPR RI di Kab. Lampung Selatan, Sudin SE, yang juga hadir dalam panen raya tersebut, dirinya meminta kepada para petani agar dapat mengelola alat mesin pertanian (Alistan) dengan sebaik mungkin.
“Bantuan alat mesin pertanian (Alistan) ini bukan hanya milik ketua kelumpok, Namun milik seluruh anggota dan ketua, dan alat ini juga bisa di kelola, dengan disewakan, jadi manfaatkan. Dan juga jangan lupa dirawat. Harapan saya kedepan, petani bukan menjual gabah, tetapi saya ingin petani menjual beras,” pungkasnya (Frd/Lim).