Bumilapung.com – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Kabupaten Lampung Selatan mengajak masyarakat hanya membeli hewan kurban yang telah mengantongi surat kesehatan hewan yang dikeluarkan Disnakkeswan Lamsel.
Hal ini disampaikan Kepala Disnakkeswan Kabupaten Lampung Selatan Arsyad, usai membuka kegiatan sosialisasi penyembelihan hewan kurban tahun 2021 secara online dan offline, digelar di kantor Disnakkeswan Lamsel, Selasa, 6 Juli 2021.
Arsyad menjelaskan, dalam pekan ini petugas dari Disnakkeswan Lampung Selatan akan mulai turun ke seluruh lapak penjualan hewan kurban di Lamsel. Dimana, petugas akan melakukan pemeriksaan anthemortem terhadap setiap hewan yang di jual untuk keperluan kurban pada Iduladha 2021. Selain itu, pihaknya meminta petugas untuk mengedapan prokes.
“Pemeriksaan itu berupa pengecekan secara langsung terhadap kondisi hewan kurban (kambing dan sapi) mulai dari kondisi testis, gigi, umur, kulit, lubang kumlah (hidung, mulut, telinga dan rektum),” jelasnya.
Setelah pemeriksaan dilaksanakan dan kondisi hewan kurban memenuhi persyaratan tersebut, Maka, kata Arsyad, pihaknya baru mengeluarkan tanda berupa surat kesehatan hewan (SKH).
Nah, untuk juru sembeli hewan (Juleha) sebelum melakukan pemotongan dicek terlebih dahulu, apakah hewan kurban yang akan dipotong telah mengantongi SKH itu. Kalau tidak ada, jangan dipotong, karena dikhawatirkan menyebabkan penyakit,” kata Arsyad.
Disisi lain, Ia menekankan kepada para Juleha agar melakukan pemotongan hewan kurban sesuai syariat Islam.
“Sapi dan kambing itu barang halal, tapi kalau dipotong tidak sesuai syariat islam, karena berkurban ini niatnya ibadah, jadi haram. Makanya kami tekankan, ikut syariat islam,” tegas Arsyad.
Arsyad pun menginformasikan bila saat ini Pemkab Lampung Selatan telah memiliki rumah potong hewan (RTH) yang berlokasi di Desa Kotadalam, Kecamatan Sidomulyo.
“Harapan kami, itu dimanfaatkan. Kalau pun mau memotong hewan kurban di masjid, tolong perhatikan protokol kesehatan-nya. Untuk anak-anak jangan datang ke lokasi pemotongan. Jangan sampai momen ini menjadi kluster baru, penyebaran covid -19,” kata dia. (Ro/Lim).