bumilampung.com – Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Lampung melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah dibidang peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pada pertanian, Jumat, 30 Agustus 2019.
Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh mengatakan pihaknya hadir melakukan kerja sama dengan BPP Lampung, karena ingin mengembangkan pembangunan di bidang pertanian.
“Secara umum, saya ingin pertanian di Bangka Tengah dapat maju dan menjadikan petani-petani yang unggul,” ujarnya.
Dia mengungkapkan Pemkab Bangka Tengah bertekad sebagian besar persentase pembangunan akan dialihkan ke sektor pertanian.
“Saat ini para penyuluh meminta lebih berinovasi. Ini yang menjadi tantangan bagi kami. Kami akan membuat kabupaten organik, dan saat ini sudah mulai berjalan dalam pembuatan laboratorium organik,” kata dia.
Dia mengatakan BPP Lampung manjadi acuan untuk pengembangan SDM pertanian untuk mendapatkan bimbingan dan pelatihan secara teknis.
“Dengan kerja sama ini, kami ingin meningkatkan SDM, untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan ilmunya. Kami akan kirim pegawai ke BPP Lampung agar nanti mereka bisa mempraktikkan apa yang mereka dapatkan dari Balai ini di Bangka Tengah, yang pada akhirnya nanti dapat memberikan bekal pengetahuan kepada petani di Bangka Tengah,” kata Ibnu.
Sementara itu, Kepala Balai Pelatihan Pertanian Lampung Dadan Sunarsa mengatakan, pihaknya menyambut baik Pemkab Bangka Tengah yang menginginkan dapat penyuluhan dan pelatihan SDM pertanian di BPP Lampung.
Kerja sama tersebut, kata dia, diharapkan dapat terus terjalin dengan baik dan memberikan manfaat dalam pengembangan pembangunan di sektor pertanian di Bangka Tengah.
“Dalam kunjungan Pak Bupati Bangka Tengah ini, kami banyak mengenalkan teknologi pertanian,” ujarnya.
Pihaknya juga mengajak Pak Bupati Bangka Tengah untuk meninjau langsung sarana, prasarana dan fasilitas yang dimiliki BPP Lampung, seperti balai pengolahan singkong menjadi tapioka, lahan pembibitan unggul pertanian, pengolahan kotoran ternak sapi menjadi biogas, dan laboratorium pertanian.
“Di laboratorium ini kami kenalkan berbagai produk olahan dari singkong dan hasil pertanian lainnya. Dengan menjadi produk olahan, maka akan memberikan nilai tambah. Sehingga petani akan mendapatkan penghasilan lebih,” kata dia. (rls/asf)